Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9

ADVERTISEMENT
Mengingat kebutuhan transportasi yang cepat di Jakarta, tren penggunaan ojek online semakin hari semakin meningkat. Kemudahan, kecepatan, serta kepastian tarif, menjadi alasan utama peningkatan minat terhadap ojek online.
ADVERTISEMENT
Maraknya kebutuhan masyarakat terhadap ojek membuat mitra driver Go-Jek mengalami peningkatan drastis. Pada Maret 2017, Go-Jek mengumumkan mereka memiliki 250.000 mitra driver. Kini, sang pendiri sekaligus CEO Nadiem Makarim, mengklaim mereka punya 850.000 mitra pengemudi yang berarti meningkat lebih dari dua kali lipat dalam waktu 8 bulan.
"Semua driver kami sekarang dalam jaringan— kami memiliki sekitar 850.000 driver terdaftar-- bisa menerima uang tunai untuk memberi fasilitas isi ulang saldo akun Go-Pay pengguna," jelas Nadiem, dikutip dari CNBC.
Pertumbuhan drastis itu bisa saja terjadi, karena pada Agustus lalu, Go-Jek memperluas layanannya ke 25 kota baru, yang berarti menambahkan jumlah operasional mereka yang kini total ada 50 kota di Indonesia.
Di tahun 2018 ini, Go-Jek berkata akan memperkuat layanan uang elektroniknya, Go-Pay. Nadiem berkata 2018 adalah tahunnya Go-Pay karena akan diperluas ke ekosistem di luar Go-Jek dan bakal bisa melayani transaksi "online dan offline."

Menurut data Bank Dunia, saat ini masih ada 64 persen dari populasi orang dewasa di Indonesia yang tidak memiliki rekening bank, dan oleh karenanya Nadiem memandang ini sebagai kesempatan emas bagi Go-Pay yang kini telah melayani isi ulang saldo dari jaringan mini market Alfamart, Lawson, serta Dan+Dan.
ADVERTISEMENT
Dia juga akan memanfaatkan 850.000 mitra Go-Jek di seluruh Indonesia ini sebagai saluran untuk memberi fasilitas isi ulang saldo Go-Pay.