Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut laporan DealStreetAsia, Gojek dan Tokopedia hampir menyelesaikan Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) alias perjanjian pengikatan jual beli bersyarat menuju penggabungan dua perusahaan. Dalam perjanjian itu disebutkan Gojek akan memiliki saham 60 persen di entitas hasil merger, dan Tokopedia akan memegang sisanya.
Para analis melihat penggabungan Gojek dan Tokopedia dapat meningkatkan nilai valuasi perusahaan mencapai 35-40 miliar dolar AS atau sekitar atau setara Rp 504-576 triliun. Nilai valuasi ini akan menjadi yang ketiga tertinggi di Indonesia, setelah PT Bank Central Asia (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam hal kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.
Isu santer bahwa Gojek dan Tokopedia akan melakukan merger sudah terjadi sejak 2018. Namun, diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab menemui jalan buntu, menurut laporan Bloomberg. Gojek pun diketahui sudah menunjuk Goldman Sachs untuk memberi nasihat tentang negosiasi merger-nya dengan Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Dorongan untuk melakukan merger juga datang dari Masayoshi Son, CEO SoftBank Group Corp. yang menjadi investor di kedua perusahaan. Son dikabarkan kehilangan kesabaran untuk mendukung Grab dan Gojek untuk merger, kini berbalik mendukung Tokopedia. Selain Softbank, Gojek dan Tokopedia memiliki investor yang sama, termasuk Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.
Penggabungan Gojek dan Tokopedia disebut-sebut akan menciptakan perusahaan teknologi raksasa yang memiliki beragam bisnis mulai dari ride-hailing, pembayaran digital, belanja dan pengiriman online, serta layanan lainnya. Hal ini melihat banyaknya layanan yang dijalankan oleh kedua perusahaan.
Gabungan Gojek dan Tokopedia juga diprediksi akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi internet Indonesia yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Kesepakatan merger juga menjadikan kedua perusahaan menatap serius untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO).
ADVERTISEMENT
Apa kata Gojek dan Tokopedia?
Meski begitu, pihak Tokopedia membantah terkait adanya laporan merger yang dilakukan perusahaan. External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar.
"Beritanya tidak akurat dan murni spekulatif. Jika ada aksi korporasi, kami akan menginformasikannya kepada media," jelasnya dalam keterangan yang diterima kumparan, Rabu (10/3).
Sementara, Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita juga memberikan tanggapan yang senada dengan Tokopedia. "Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar, " jelasnya.