Gojek dan Tokopedia Disebut Bakal Merger

5 Januari 2021 8:43 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Gojek di helm mitra pengemudi ojek online. Foto: Dok. Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Gojek di helm mitra pengemudi ojek online. Foto: Dok. Gojek
ADVERTISEMENT
Dua perusahaan teknologi, Gojek dan Tokopedia, disebut sedang dalam tahap diskusi untuk melakukan merger. Penggabungan dua startup terbesar di Indonesia tersebut dilaporkan akan memiliki total nilai valuasi sekitar 18 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Bloomberg yang berasal dari sumber terdekat dengan isu tersebut menyebutkan, Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing. Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang.
Gojek maupun Tokopedia menolak berkomentar soal kesepakatan tersebut.
Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab menemui jalan buntu. Kabarnya, diskusi merger kedua penyedia layanan ride-hailing itu mengalami kebuntuan karena CEO Grab Anthony Tan.
Logo Tokopedia di Tokopedia Care cabang Puri Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Anthony Tan dikabarkan terus menolak tekanan dari Masayoshi Son, CEO SoftBank Group Corp., untuk menyerahkan sebagian kendali dalam entitas gabungan dengan Gojek. Kabarnya, Tan ingin memegang hak suara yang lebih besar di perusahaan gabungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Masayoshi Son akhirnya kehilangan kesabaran dengan sikap Co-Founder Grab tersebut, dan sekarang mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia yang didukung SoftBank. Selain Softbank, Gojek dan Tokopedia juga memiliki investor yang sama, seperti Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.
Penggabungan Gojek dan Tokopedia disebut-sebut akan menciptakan raksasa teknologi dengan beragam bisnis, melihat banyaknya layanan yang dijalankan oleh kedua perusahaan, mulai dari ride-hailing, pembayaran digital, belanja dan pengiriman online, serta layanan lainnya. Keduanya pun berencana membuka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di AS dan Indonesia.
Gabungan Gojek dan Tokopedia juga diprediksi akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi internet Indonesia yang disebut tercepat di dunia. Terlebih kedua perusahaan memiliki nilai valuasi sekitar 10,5 miliar dolar AS untuk Gojek, yang kini disebut startup decacorn, dan sekitar 7,5 miliar dolar AS untuk Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Gojek dan Tokopedia kompak tidak memberikan komentar terkait isu merger kedua perusahaan teknologi asal Indonesia tersebut.
"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar, " kata Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita kepada kumparan, Selasa (5/1).
Sementara, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak juga memberikan tanggapan yang senada dengan Gojek.
"Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar, " pungkasnya.