Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kejadian buruk kembali menimpa konsumen aplikasi on-demand Gojek . Kali ini, korbannya adalah seorang penyanyi sekaligus selebritas, Maia Estianty, yang kena tipu oknum mitra pengemudi ojek online, Gojek.
ADVERTISEMENT
Kalau kemarin-kemarin mitra pengemudi menipu dengan cara meminta kode OTP (One-time Password) kepada pelanggan untuk meretas akun Gojek konsumen, kini penipu beranjak ke level yang lebih tinggi. Maia diminta untuk melakukan SMS terusan alias SMS Forwarding ke nomor pengemudi.
Menanggapi kejadian ini, pihak Gojek mengatakan tengah mengusut kasus penipuan Maia Estianty. Perusahaan juga terus mengimbau para konsumennya untuk tidak memberikan kode OTP atau data sensitif, yang diminta oleh oknum mitra driver.
“Kami telah menghubungi Ibu Maia mengenai kasus tersebut dan siap membantu agar penipu dapat diusut dan ditindak oleh pihak kepolisian. Dengan ini kami juga terus mengingatkan pengguna dan mitra Gojek jangan memberikan kode atau informasi rahasia apapun oleh pihak yang mengaku dari Gojek,” kata Alvita Chen, Senior Manager Corporate Affairs Gojek, dalam sebuah pernyataan (27/12).
ADVERTISEMENT
Call Forwarding atau SMS Forwarding sendiri adalah aktivitas pengalihan komunikasi dari suatu nomor ponsel ke nomor ponsel lainnya. Ketika seseorang melakukan Call Forwarding dengan cara menekan *21* (dilanjutkan dengan nomor ponsel tujuan forward)#, semua panggilan akan masuk ke nomor tujuan tersebut.
“Dia minta gw klik *21* 0821 78912261# ... tau apa yg terjadi? ternyata itu code kita sedang me FORWARD Data telpon kita ke dia... Trus dia sok log in akun gw, gw dapet sms Code OTP dong, rupanya dia juga dapet data sms yg gw terima,” tulis Maia dalam caption di Instagram.
Modus Call Forwarding ini bukan pertama kalinya dilakukan penipu untuk menyiasati korbannya. Namun, masih banyak konsumen di era digital yang masih belum memahami modus Call Forwarding atau SMS Forwarding, beserta bahayanya.
ADVERTISEMENT
Maia mengatakan bahwa Call Forwarding ini mengizinkan oknum mitra pengemudi Gojek mengambil alih akun media sosial hingga mengakses kartu kredit milikinya.
“Yang bikin gue kesel, dia bisa meretas aplikasi gue yang lain-lain. Kayak Tokped (Tokopedia), plus Whatsapp gue di-delete dia. Alhasil gue ga bisa lagi pake WA,” keluh Maia.
Gojek menyebut modus penipuan meminta kode OTP dan Call Forwarding ini dengan nama ‘Social Engineering’. Pelaku memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat untuk menipu dan mendapatkan informasi atau rahasia penting dari korban.
“Kami mengapresiasi Ibu Maia yang membantu mengedukasi masyarakat tentang kasus penipuan yg dikenal dgn "social engineering", atau penipuan dengan mencatut nama perusahaan. Kami juga mengajak segenap masyarakat, mitra Gojek, rekan media hingga pemerintah untuk saling mengingatkan agar jangan memberikan kode apapun kepada siapapun, karena Gojek dan mitra tidak pernah meminta kode apapun lewat cara apapun,” kata Alvita.
ADVERTISEMENT