Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan LPEM UI dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Gojek secara keseluruhan menyumbang Rp 104,6 triliun ke perekonomian nasional dan ekosistem digital Gojek telah menggerakkan Rp 152 triliun atau 1 persen PDB.
Sementara nilai growth merchandise value (GMV) Tokopedia pada 2019 dalam laporan tersebut berada di angka lebih dari Rp 200 triliun.
"Ekosistem Grup GoTo mewakili 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan akan semakin berkembang melayani 270 juta konsumen Indonesia, serta pasar negara berkembang lainnya di Asia Tenggara," tulis GoTo dalam keterangan yang diterima kumparan, Senin (17/5).
Grup GoTo memiliki total gross transaction value (GTV) secara Grup lebih dari US $22 miliar pada tahun 2020, lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020 hingga lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Pengumuman merger kedua perusahaan diumumkan secara langsung lewat sebuah video yang diunggah di YouTube pada Senin (17/5). Keduanya sepakat untuk bergabung untuk menciptakan ekosistem andalan masyarakat lewat solusi menjalani kehidupan sehari-hari.
GoTo mengkombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang, makanan, transportasi serta hal menyangkut keuangan. Beberapa investor utama GoTo antara lain Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com.
Beberapa investor lain seperti KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa, dan Warburg Pincus.
GoTo juga berencana menggaet investor lebih luas lagi lewat upaya masuk bursa di Jakarta dan AS.