Google Bikin AI Bisa Buat Musik 3 Menit, Begini Suaranya

30 Januari 2023 8:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Google LLC terlihat di kantor Google di bagian Chelsea di New York City, AS, 20 Januari 2023. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Logo Google LLC terlihat di kantor Google di bagian Chelsea di New York City, AS, 20 Januari 2023. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
ADVERTISEMENT
Google mengumumkan AI baru bernama MusicLM. AI ini punya ‘bakat’ jadi produser musik. AI ini dapat membuat klip music 3 menit dari satu teks prompt.
ADVERTISEMENT
AI ini berbeda dengan AI suara yang diumumkan Google pada Oktober 2022 lalu, AudioLM. Di mana AudioLM bisa menyambung klip suara, musik atau pidato. Sementara MusicLM menghasilkan audio dari teks.
Dengan prompt seperti “background game arcade, upbeat, catchy guitar riff”, atau “electronic dance music, experiencing of being lost in space”, MusicLM bisa menghasilkan hingga 5 menit klip lagu di kualitas 24 kHz.
Ilmuwan AI Google menggunakan menggunakan 5,5 ribu klip musik dengan kalimat pasangannya untuk melatih kecerdasan buatan MusicLM. Total durasi musik yang dipelajari sampai 280.000 jam.
Selain Google dengan AudioLM dan MusicLM, beberapa perusahaan juga sudah mengembangkan model AI suara, Riffusion, Dance Diffucion, hingga JukeBox milik OpenAI.
Ilustrasi Robot AI buat musik. Foto: Iaremenko Sergii/Shutterstock
Keunggulan MusicLM dibanding model yang sudah ada, adalah dapat menghasilkan musik dari kalimat yang kompleks, seperti “lagu jazz yang mempesona dengan solo saksofon yang berkesan dan penyanyi solo,” dengan hasil yang terbilang sangat akurat, cocok dan tak bisa dibedakan dengan musik buatan produser manusia.
ADVERTISEMENT
Hasil musik buatan MusicLM bisa kamu dengar di sini.
Dari beberapa audio yang diunggah tersebut, ada berbagai genre yang ditelurkan, mulai dari background music game, technobeat, hingga jazz dengan prompt dan detail yang variatif.
Dalam makalah penelitiannya, peneliti menulis bahwa mereka belum berencana merilis model AI, karena risiko “potensi penyalahgunaan konten kreatif”, atau plagiarisme.
Selama eksperimen, sekitar 1 persen lagu yang dihasilkan MusicLM adalah lagu hasil menjiplak secara langsung—angka ini pun sebenarnya terbilang “kecil” untuk model AI tapi tetap riskan untuk uji publik atau komersialisasi.
Kami sangat menekankan perlunya lebih banyak pekerjaan di masa depan dalam mengatasi risiko yang terkait dengan generasi musik ini.”