Google Bikin Laptop Chromebook di Indonesia, Gandeng 6 Brand Lokal

3 Agustus 2021 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laptop Chromebook Zyrex Foto: Zyrex
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laptop Chromebook Zyrex Foto: Zyrex
ADVERTISEMENT
Google mengumumkan akan memproduksi laptop Chromebook di Indonesia, bekerja sama dengan enam brand lokal. Enam perusahaan ini adalah Advan, Axioo, Evercoss, SPC, TSMID, dan Zyrex.
ADVERTISEMENT
Rencananya, keenam pabrikan laptop lokal ini bakal merekrut ribuan tenaga kerja selama dua tahun ke depan. Mereka mulai merakit ribuan laptop Chromebook mulai tahun ini hingga 2022.
Para produsen tersebut juga berencana membekali ribuan siswa sekolah kejuruan di Indonesia dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat Chromebook. Proyek ini sejalan dengan upaya Google mentransformasi sistem pendidikan melalui pelatihan pengajar, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan kemitraan lokal.
“Produksi Chromebook di Indonesia adalah suatu kebanggaan bagi kami di Google Indonesia,” ujar Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, dalam pernyataan resmi, Selasa (3/8). "Laptop yang terjangkau bagi pengajar dan pelajar telah menjadi pilar utama dalam upaya kami untuk memperluas akses pendidikan.”
Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia. Foto: Google
Enam original equipment manufacturer (OEM) diharapkan bakal bekerja sama dengan sekolah kejuruan di seluruh wilayah Indonesia. Tujuannya untuk memproduksi laptop, membantu membuka keran SDM baru, dan membangun fondasi kemampuan pemanufakturan yang lebih tinggi untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Timothy Siddik, CEO Zyrex mengatakan, pihaknya bangga bisa menjadi bagian penyedia laptop Chromebook di Indonesia, serta berpartisipasi dalam digitalisasi yang kebetulan sedang digaungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Riset dan Teknologi (Ristek).
"Pemakaian Chromebook juga memberikan kesempatan kepada adik-adik kita untuk belajar tentang teknologi informasi dan digitalisasi," jelasnya.
Google saat ini telah mendukung pelatihan 400 ribu pengajar di Indonesia melalui kemitraan dengan Refo Indonesia, yang menyiarkan puluhan webinar pelatihan pendukung belajar online, misal, Google Classroom. Selain itu, 3.249 pengajar juga telah menjadi Pendidik Tersertifikasi Google, sehingga mereka bisa melatih rekan sejawatnya dalam menyesuaikan teknologi kebutuhan belajar online.
Google telah mendukung pelatihan 400 ribu pengajar di Indonesia melalui kemitraan dengan Refo Indonesia. Foto: Google
Perusahaan berinduk Alphabet ini juga memperbarui program Bebras Indonesia untuk mengajarkan keterampilan berpikir komputasional di sejumlah sekolah. Program Gerakan Pandai, yang diluncurkan pada 2020 dengan hibah 1 juta dolar AS dari organisasi filantropi Google.org, bertujuan melatih 22.000 pengajar di 22 kota.
ADVERTISEMENT
"Pandemi tidak hanya memaksa kita beralih ke platform digital, melainkan juga mengubah cara kita melakukan segala sesuatu ke arah yang lebih digital,” kata Inggriani Liem, Ketua Bebras Indonesia. “Oleh sebab itu, Bebras dan lebih dari 60 universitas telah melatih 27.054 pengajar di 75 kota dan kami dengan bangga melaporkan bahwa lebih dari 16.000 pelajar telah mulai belajar cara berpikir komputasional.”