Google Gunakan Kecerdasan Buatan Bantu Diagnosis Kanker

5 Maret 2017 19:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Google (Foto: Pixabay)
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Google, terus berinovasi untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Kini di bidang kesehatan, Google siap berkontribusi dalam mendiagnosis penyakit kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (3/3) kemarin, Google telah mengumumkan hal tersebut, yang mengaku telah mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan kecerdasan buatan atau yang biasa disebut AI (Artificial Intelligence) dalam mengidentifikasi kanker payudara.
Google menggunakan unsur AI dalam teknologi yang disebut deep learning untuk menganalisis ribuan jaringan kanker yang disediakan Radboud University Medical Center, Belanda. Deep learning adalah sistem di mana komputer diajari untuk mengenali pola-pola dari kumpulan data yang sangat banyak.Teknologi ini sangat berguna untuk tugas-tugas visual, seperti melihat biopsi kanker.
Google berharap dengan teknologi tersebut dapat membantu dunia kedokteran dalam menangani pasien dengan lebih baik. Tapi, perlu diingat teknologi ini tidak didesain untuk menggantikan peran dokter, melainkan sekadar membantu prosesnya.
ADVERTISEMENT
"Apa yang kami uji hanyalah secuil peranti lunak yang dapat membantu rangkaian pekerjaan yang sangat kompleks," ujar Lily Peng, Product Manager Google, seperti dilansir CNN. Ia berharap bakal ada banyak alat lainnya yang bisa membantu dokter dengan menyediakan informasi sebanyak-banyaknya sepanjang waktu.
Dengan proyek ini, Peng menjelaskan bagaimana manusia dan teknologi komputer dapat bekerja sama dalam menciptakan hasil yang lebih baik. Sistem AI dari Google dapat mengidentifikasi potensi kanker dari yang paling kecil. Hal ini dapat menandai apa saja yang dilewatkan manusia. Tapi, biasanya ada juga diagnosis-diagnosis keliru yang mengatakan sesuatu sebagai kanker, padahal sejatinya bukan.
"Bayangkan mengombinasikan dua tipe dengan kekuatan super ini (manusia dan komputer). Algoritma yang diberikan komputer dapat membantu Anda melacak dan menemukan tumor-tumor. Dan dokter bisa dengan mudah mengatakan, 'Ini bukan kanker'," lanjut Peng.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, proyek AI Google tersebut masih dalam mode riset dan digarap di laboratorium. Teknologi ini dapat menjadi jalan bagi Google dan juga pemain lainnya dalam bidang yang sama untuk mengejar peran sebagai 'asisten kesehatan' ke depannya menjadi nyata.
Jeroen van der Laak dari Radboud University Medical Center yakin algoritma pertama untuk kanker akan tersedia dalam beberapa tahun ke depan, dan penggunaannya secara rutin akan mulai berjalan lima tahun ke depan.
Melihat kanker sebagai salah satu penyakit paling mematikan di muka bumi saat ini, inovasi tersebut dapat memberikan manfaat luar biasa bagi manusia. Semoga teknologi bisa terus berkembang dan semakin berguna bagi umat manusia.