Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut laporan 9to5Google, fitur baru ini dideteksi lewat baris kode dalam file instalasi aplikasi Google Health Studies. Dalam aplikasi tersebut dijelaskan bahwa raksasa teknologi tersebut sedang melakukan penelitian yang disebut "Sleep Audio Collection" yang hanya tersedia untuk karyawan Google.
Dengan eksperimen ini, Google mengumpulkan data yang diperlukan untuk memvalidasi, menyesuaikan, dan mengembangkan algoritme dan rangkaian kemampuan penginderaan tingkat lanjut yang kemudian dapat tersedia di Android.
Algoritma Batuk dan Mendengkur (Cough and Snoring) ini nantinya akan muncul sebagai fitur pemantau tidur untuk pengguna, dan akan memantau aktivitas pengguna, apakah batuk atau mendengkur selama tidur.
ADVERTISEMENT
Fitur pendeteksi mendengkur memiliki banyak keunggulan dan akan memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana seseorang tidur. Misalnya dapat memberi tahu di siklus mana ia mendengkur, sehingga nanti dapat digunakan untuk mereka yang berjuang melawan apnea atau punya masalah kesehatan lainnya. Fitur ini juga bisa melihat bagaimana perubahan pola makan dan jadwal tidur memengaruhi kualitas istirahat mereka.
Google mengklaim fitur ini akan beroperasi dalam model “privacy-precerving, on-device”, mengartikan semua data akan diproses dengan aman dan disimpan secara lokal di dalam ponsel.
Sayangnya, tidak ada kabar tentang bagaimana dan kapan Google berencana untuk menerapkan fitur pelacakan ini, entah bagi semua perangkat Android atau hanya ponsel Pixel saja. Ada juga kemungkinkan fitur ini akan ditambahkan ke ke aplikasi pemantau kebugarannya, Google Fit.
ADVERTISEMENT