Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Stadia, salah satu layanan milik Google yang ditunggu-tunggu akhirnya resmi meluncur. Platform streaming game ini resmi tiba pada 19 November, dan pengguna saat ini bisa menikmati 22 game secara langsung dengan hanya berlangganan.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Stadia dianggap sebagai revolusioner, dan bahkan dapat mengancam kehadiran konsol game di masa depan. Namun, Google tidak menganggap Stadia sebagai lompatan besar ke depan dan bisa mengubah dunia dalam inovasi semalam saja.
"Saya tidak berpikir apa yang kami lakukan adalah sangat revolusioner ketika Anda mempertimbangkan apa yang terjadi di industri musik, televisi dan film," kata Vice President Google Phil Harrison kepada Radio 1 Newsbeat.
"Mereka telah beralih dari barang yang dikemas, disk, CD, DVD, blu-ray, ke hampir secara eksklusif pengalaman online dan streaming," tambahnya.
Lebih lanjut, Harrison percaya Google akan menjadi yang pertama dari banyak perusahaan yang meninggalkan konsol dan kaset selamanya, lalu beralih ke layanan streaming game berbasis aplikasi atau situs web.
ADVERTISEMENT
Menciptakan Stadia, kata Harrison, tidak mudah bagi Google. Mereka telah mengembangkan Stadia lebih dari 15 dan hampir 20 tahun untuk bisa membuat pusat data dan inovasi internet di Google.
Platform Stadia diklaim akan menjadi cara yang lebih murah untuk memainkan game-game terbaru tanpa harus membeli kartu grafis terbaru untuk PC atau konsol terbaru.
"Ini memungkinkan lebih banyak gamer untuk memiliki akses ke lebih banyak game terbaru dan terhebat tanpa membutuhkan perangkat keras yang rumit dan mahal. Serta, jangan lupa, juga memerlukan pembaruan, unduhan tambalan, instal. Semua omong kosong yang berlangsung di sekitar game ini akan hilang begitu saja," jelas Harrison, seperti dikutip BBC.
Saat ini, Stadia menawarkan pembelian paket satu kali seharga 130 dolar AS atau Rp 1,8 juta, ditambah 10 dolar AS sebulan (setelah uji gratis tiga bulan), ditambah 20 hingga 60 dolar AS per game premium. Untuk akses awal ke layanan memungkinkan pengguna memainkan pilihan terbatas dari 22 game.
ADVERTISEMENT
Cara bermain game di Stadia sangat mudah. Game-game yang disediakan oleh Stadia bisa dimainkan di komputer desktop, laptop, tablet, dan smartphone. Untuk smartphone, sementara ini hanya akan mendukung Google Pixel. Tidak diketahui, apakah ada kemungkinan Google akan memperluas dukungannya ke smartphone Android lain atau iPhone.
Satu hal yang perlu dicatat adalah Stadia butuh koneksi internet yang cepat. Untuk memulai permainan, Google akan meminta kamu untuk menjalankan tes koneksi dengan memeriksa bandwidth, latensi antara perangkat dan server. Google membutuhkan kecepatan streaming 15 Mbps, latensi di bawah 40ms, dan kehilangan data di bawah 5 persen.
Stadia sudah tersedia di 14 negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Swedia, Prancis, dan Italia. Namun, belum masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski sudah dirilis, Harrison yakin tantangan ke depan untuk Google Stadia masih panjang. Tidak semua orang yakin transisi ke game streaming akan terjadi dengan peluncuran Stadia.
"Kami merasa perlu bertahun-tahun sebelum teknologi ini menjadi mainstream. Tempat terbaik bagi Anda untuk bermain adalah di perangkat konsol Anda, Xbox terhubung ke TV dan itu akan berlaku selama bertahun-tahun," ungkapnya.