Grab for Business Bikin Perusahaan Hemat Biaya 35%

6 April 2021 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Grab Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Grab Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Perusahaan penyedia layanan ride-hailing Grab telah menggelar acara tahunan Grab Business Forum 2021. Acara ini mengangkat tema Driving Digital Transformation and Business Forward sebagai topik utama dan menghadirkan berbagai macam materi yang diperuntukan sebagai ruang diskusi dan bertukar pikiran mengenai kegiatan bisnis dan ekonomi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melalui acara ini, para perusahaan juga berbagi pengalaman tentang Grab for Business yang memberikan dampak positif dalam pemenuhan kebutuhan dan operasional perusahaan sehari-hari, terutama pada masa pandemi ini. Perusahaan disebutnya dapat menghemat 35 persen dengan beralih dari layanan transportasi dan pengiriman dengan kontrak jangka panjang melalui pemanfaatan teknologi yang dimiliki oleh Grab.
Acara Grab Business Forum 2021 telah dibagi menjadi beberapa rangkaian sesi. Sesi pertama adalah Executive Forum yang dihadiri oleh ekonom Chatib basri, Pandu Sjahrir selaku Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Roy Nugroho selaku Director of Grab for Business.
Dalam sesi ini, Chatib Basri memprediksi kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2021. Chatib mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan pertama 2021 bisa mencapai 0 persen, atau setidaknya di triwulan kedua 2021 bisa mencapai pertumbuhan positif apabila vaksinasi masif dilakukan. Perubahan perilaku konsumen menyimpulkan bahwa vaksinasi dan protokol kesehatan merupakan syarat mutlak terjadinya pemulihan ekonomi di Indonesia.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, dan Roy Nugroho, Director of Grab for Business Grab Indonesia, dalam acara Konferensi Pers Grab for Business. Foto: Dok. Gran Indonesia
Dari segi bisnis, Komisaris BEI, Pandu Sjahrir mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah pola perilaku masyarakat dan menciptakan irreversible trend, di mana masyarakat menjadi lebih terintegrasi pada layanan online dalam kehidupan sehari-hari. Dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, sektor infrastruktur, teknologi keuangan, dan logistik e-commerce diperkirakan menjadi sektor yang paling cepat untuk bangkit.
ADVERTISEMENT
Acara berlanjut ke sesi Business Talks yang membahas strategi akselerasi pertumbuhan bisnis. Dalam sesi ini dihadiri oleh beberapa pihak seperti Bank Danamon, Pertamina Bina Medika IHC, Kalbe Farma, dan Visa Worldwide Indonesia.
Direktur Transformasi Bisnis Antonius Rainer mengatakan banyak penderita penyakit kronis dan berumur lanjut yang memiliki riwayat penyakit dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dan obat-obatan.
“Kami melihat Grab for Business melalui jaringannya dan kepastian diberikannya proteksi kesehatan, kami menggunakan GrabCar Protect untuk mengantarkan dan menjemput tenaga-tenaga medis yang kami tugaskan untuk memberikan pelayanan home care,” kata Rainier.
Rainier menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan GrabExpress untuk pengiriman obat yang tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran.
Teknologi Geofencing Grab. Foto: Grab
Selanjutnya, President Director PT Kalbe Farma, Vidjongtius menyampaikan pihaknya gagasannya tentang pentingnya beradaptasi dan menjadi agile bagi perusahaan di masa pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
“Kalbe Nutritional menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional dengan memanfaatkan layanan Grab for Business untuk menyediakan business meal dan voucher-voucher pulsa dari Grab. Kolaborasi ini sangat membantu memastikan acara bisa berjalan dengan baik dan kebutuhan bisnis terpenuhi,” ujar Vidjongtius.
Sedangkan dari pihak Visa Worldwide Indonesia, Triari Senawirawan mengatakan pihaknya akan fokus untuk mendukung UMKM melalui program Finansiasyik.
“Kita bisa memberikan keuntungan untuk konsumen apabila melakukan pembelian di GrabFood ataupun GrabMart. Kemudahan ini dapat digunakan oleh pemegang kartu Visa, baik debit maupun kredit, untuk membeli barang-barang dari UMKM,” tutur Senawirawan.
Ilustrasi memesan makanan via GrabFood. Foto: Toshiko/kumparan
Dukungan terhadap UMKM juga datang Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/Jasa pemerintah (LKPP), Setya Budi Arijanta yang mengatakan pemerintah telah mendorong bisnis UMKM melalui program Bela Pengadaan untuk mendukung program UKM Go Digital.
ADVERTISEMENT
“Program ini bertujuan untuk membuka UMKM dalam program pengadaan barang dan jasa di institusi pemerintah, dan Grab juga bergabung dalam Bela Pengadaan menjembatani akses UMKM kepada program pengadaan pemerintah,” ujar Arijanta.
(MRT)