Grab Komentari Ekspansi Go-Jek ke Singapura: Kami Suka Kompetisi

22 November 2018 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu mitra pengemudi mobil Grab di Vietnam. (Foto: REUTERS/Kham)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu mitra pengemudi mobil Grab di Vietnam. (Foto: REUTERS/Kham)
ADVERTISEMENT
Dominasi Grab sebagai pemain transportasi online di Asia Tenggara sebentar lagi akan diusik oleh Go-Jek yang sedang menyiapkan ekspansi besar ke kawasan ini, dan telah dimulai dari Vietnam. Dalam waktu dekat, Grab akan menemui rival besarnya ini di Thailand dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Grab tentu memiliki strategi tersendiri dalam menyambut Go-Jek di kampung halamannya, Singapura. Kedatangan Go-Jek untuk bertarung dalam layanan mobil panggilan di Negeri Singa diklaim bakal membuat Grab lebih memahami pelanggan.
Salah satu pendiri Grab, Hooi Ling Tan, berkata pihaknya telah berada dalam dinamika kompetitif sejak perusahaan ini dirintis. Ketika itu, Grab harus bersaing dengan Uber di Asia Tenggara, yang akhirnya Grab mengambil langkah untuk mengakuisisi bisnis Uber di kawasan ini.
Tetapi cerita persaingan Grab dan Go-Jek akan sangat berbeda. Keduanya bakal berkompetisi keras untuk jadi pemenang.
"Sebenarnya, kami suka berkompetisi karena ini membuat tumbuh lebih cepat. Kompetisi membuat kami lebih baik untuk pelanggan kami. Itu yang kami lihat hari ini dari kompetisi," ujar Hooi Ling Tan, dalam sesi wawancara di Singapura dengan kumparan, Kamis (22/11).
Hooi Ling Tan, salah satu pendiri Grab. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hooi Ling Tan, salah satu pendiri Grab. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Grab, sejauh ini telah lebih dulu merekrut tim lokal di Singapura dan negara lain, yang diklaim sebagai talenta terbaik. Mereka juga membangun tim teknis di berbagai negara, bahkan hingga ke Amerika Serikat yang merupakan kiblat bagi industri peranti lunak dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Go-Jek akan berupaya mengejar ketertinggalan mereka dalam membangun bisnis di negara-negara Asia Tenggara dan merekrut mitra. Perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim ini juga masih punya pekerjaan rumah besar dalam melokalisasi layanan setelah meraih sukses di Indonesia.
Hooi Ling Tan menegaskan Grab akan menjalankan kemitraan untuk membuat layanan baru, dan hal inilah yang membedakan Grab dengan Go-Jek. Dia menyebut Go-Jek lebih suka membangun layanan mereka sendiri untuk masuk ke satu bidang bisnis, sementara Grab lebih pilih kemitraan.
ADVERTISEMENT
Persaingan bisnis kedua perusahaan ini diprediksi bakal sangat keras di Indonesia. Negara ini diprediksi akan jadi pasar transportasi online terbesar di Asia Tenggara pada 2025, dengan nilai mencapai 5,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 74,1 triliun, menurut riset Google dan Temasek Holdings. Sementara itu nilai pasar transportasi online di Indonesia pada 2015 mencapai 800 juta dollar AS atau Rp 10,5 triliun.