Grab Mau Digitalisasi 4.600 UMKM Pasar Tradisional, Solo Jadi Kota Pertama

16 April 2022 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
pusat penelitian dan pengembangan Grab Tech Center di Jakarta. Foto: Grab
zoom-in-whitePerbesar
pusat penelitian dan pengembangan Grab Tech Center di Jakarta. Foto: Grab
ADVERTISEMENT
Grab menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pengurus Pasar Indonesia (Asparindo) untuk mendigitalisasi 4.600 pelaku UMKM pasar tradisional. Solo menjadi kota pertama program dengan nama GrabMart Pasar ini dilakukan.
ADVERTISEMENT
Nantinya, hasil digitalisasi tersebut dapat dicari dan dibeli di layanan GrabMart Pasar pada aplikasi Grab.
Penandatanganan perjanjian kerja sama secara simbolis yang bertempat di Pasar Legi, Surakarta ini, disaksikan oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka pada Selasa (12/4).
“Saya ucapkan terima kasih kepada Grab dan Asparindo yang telah memberikan kontribusinya kepada masyarakat Surakarta khususnya para pedagang pasar maupun UMKM, dengan menghadirkan program GrabMart Pasar,” kata Gibran.
Pasar tradisional di Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu 28/11/2021. Foto: Akbar Maulana/Kumparan
GrabMart Pasar hadir dengan beberapa inisiatif, salah satunya pelatihan UMKM yang manfaatnya sudah dirasakan oleh Radita Riyanawati, salah satu pemilik Kios di Pasar Legi, Surakarta.
Dia diberi pelatihan membuat foto produk yang menarik sampai memperbarui kuantitas produk di aplikasi agar pembeli mengetahui produk yang tersedia di toko Radita.
ADVERTISEMENT
Selain pelatihan UMKM, GrabMart Pasar juga menghadirkan inisiatif lain dengan berbagai keuntungan lain. Berikut detailnya:

Aktivasi Pasar Digital

ADVERTISEMENT
Sepanjang 2022, GrabMart Pasar akan berlanjut ke pasar-pasar tradisional di kota-kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Bali, Palembang dan Medan. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi para pedagang pasar dan UMKM dalam mengadopsi teknologi dan masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital.