GrabFood Kuasai Layanan Pengiriman Makanan di Indonesia, Kalahkan GoFood

19 Januari 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Driver Grabfood saat mengantar pesanan. Foto: Dok. Grab Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Driver Grabfood saat mengantar pesanan. Foto: Dok. Grab Indonesia
ADVERTISEMENT
Momentum Works mengeluarkan laporan riset ekonomi pesan antar makanan (food delivery) di tingkat Asia Tenggara. Hasil risetnya menyebutkan GrabFood, layanan food delivery dari Grab, menjadi penguasa layanan pengiriman makanan, mengalahkan GoFood (Gojek) dan ShopeeFood (Shopee).
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, total penjualan (Gross Merchandise Value/GMV) pesan antar makanan di ASEAN pada 2022 naik 5 persen dibandingkan 2021. Angka GMV ini naik dari 15,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 234 triliun (kurs Rp 15.100) pada 2021 menjadi 16,3 miliar dolar AS pada 2022 (Rp 246 triliun).
Meski mencapai angka kumulatif terbesar, kenaikan tahun 2021-2022 adalah paling rendah sejak bisnis pesan antar makanan mulai menjamur per 2018.
Sama seperti tahun lalu, GrabFood mempertahankan posisi dominator bisnis pesan antar makanan di Asia Tenggara periode 2022, dengan GMV sebesar 8,8 miliar dolar AS (Rp 133 triliun). Posisi kedua di tingkat Asia Tenggara dipegang oleh Foodpanda dengan GMV 3,1 miliar dolar AS (RP 46 triliun).
ADVERTISEMENT
Baru kemudian disusul Gojek dengan GMV 2 miliar dolar AS (Rp 30 triliun). Perlu dicatat bahwa Gojek (GoFood) hanya beroperasi di Indonesia dan Vietnam.
Momentum Works mencatat Indonesia, Thailand, dan Singapura sebagai tiga pasar pesan antar makanan terbesar di Asia Tenggara. Di tiga negara tersebut, ditambah Vietnam, Malaysia, dan Filipina, Grab menjadi marketplace pesan antar makanan terbesar.
Di Indonesia sendiri, Grab menguasai setidaknya 49 persen transaksi. Peringkat kedua diduduki Gojek dengan 44 persen, dan disusul ShopeeFood di angka 7 persen.
Acara 3 Tahun Semarak KOMPAG, ajang perayaan hari jadi KOMPAG dan mengapresiasi pencapaian positif mitra UMKM GoFood. Foto: GoFood
Kenaikan GMV yang rendah disebabkan oleh pulihnya masyarakat setelah pandemi membuat masyarakat punya opsi untuk makan di restoran (offline). Dengan kembalinya warga bekerja di kantor, alias tak lagi work from home (WFH), ini turut menggeser pola pesan makan siang kantoran atau pegawai kantor. Pembukaan perbatasan untuk turis juga meningkatkan pusat pariwisata makanan seperti Singapura dan Bangkok.
ADVERTISEMENT
Momentum Works juga mencatat 2022 ramai perusahaan memotong subsidi atau potongan untuk menekan profit. Selain itu, perusahaan juga meningkatkan efisiensi pengiriman makanan, serta menghapus ketergantungan pembayaran melalui pihak ketiga.
Banyak perusahaan jasa antar makanan ini juga mengembangkan model bisnis langganan (subscription) untuk menambah pemasukan. Gojek, misalnya, punya layanan GoFood PLUS.