Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perkembangan teknologi mendorong munculnya berbagai inovasi di berbagi bidang, tak terkecuali bidang pendidikan . Ya, kini telah hadir gamifikasi yang menjadi alat baru untuk mendukung kegiatan belajar di seluruh Indonesia .
Gamifikasi merupakan permainan atau game . Stigma buruk terhadap game mulai terhapuskan dengan bukti nyata bahwa ‘bermain’ dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan motivasi belajar.
Sentuhan gamifikasi ini juga diterapkan di Guru Binar sebagai bagian dari sarana pengembangan karier guru yang memberikan berbagai pelatihan profesional yang terintegrasi dan sistematis.
Guru Binar merupakan inisiatif School Development Outreach dari Putera Sampoerna Foundation (PSF-SDO). Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing profesi guru dan membawa dampak berkelanjutan yang positif di lingkungan pendidikan.
Di masa pandemi seperti ini, Guru Binar berkomitmen untuk tetap mendukung motivasi belajar guru guna terus meningkatkan kompetensi dan daya adaptasi dengan dunia yang semakin digital. Apalagi, selama masa pandemi, semua guru di Indonesia harus ‘memutar otak’ untuk bisa memberikan pengajaran yang kreatif, interaktif, dan efektif, walaupun melalui platform online. Karena itulah, Guru Binar hadir dengan integrasi gamifikasi agar para guru dapat tertantang untuk terus mengasah skill dengan cara yang mengasyikan.
Seperti halnya game, dengan integrasi sistem gamifikasi ini, Guru Binar tidak hanya hadir dengan tampilan visual animasi saja, namun juga komponen pendukung. Terdapat roadmap dan badges (lencana) yang dapat menjadi target sekaligus apresiasi atas pencapaian yang telah diraih.
Game juga dilengkapi dengan skenario perjalanan pelatihan. Hal ini menjadi tolok ukur jenjang pelatihan, sehingga setiap penggunanya dapat melihat dan memantau perkembangannya. Terakhir, disediakan pula papan skor untuk menunjukkan performa setiap pengguna.
“Integrasi sistem ini telah dirancang sedemikian rupa agar proses pelatihan guru terasa menyenangkan dan membantu pengguna lebih fokus dan memahami materi yang sedang dipelajari. Sebagai platform pertama yang mengintegrasikan sistem gamifikasi dalam pelatihan, Guru Binar berharap dapat meningkatkan motivasi guru dalam belajar demi meningkatkan kompetensinya agar terciptanya lulusan Indonesia yang berkualitas,” ungkap Juliana, Head of Program dari PSF-SDO.
Guru Binar —yang sebelumnya bernama LenteraEdu— telah melayani lebih dari 12 ribu pengguna aktif sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2020. Transformasi nama dari LenteraEdu menjadi Guru Binar sengaja dilakukan untuk menciptakan lebih banyak momen pembelajaran yang dapat membawa guru untuk berinovasi dan mengubah hal yang tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan.
Guru Binar diharapkan dapat mencerminkan guru Indonesia yang antusias, kreatif, dan adaptif; yang senantiasa berkontribusi dan saling mendukung dalam sebuah komunitas pembelajar profesional.
Sebagai sebuah institusi bisnis sosial yang telah mengembangkan pendidikan di Indonesia selama 20 tahun, PSF memiliki skema pembiayaan yang dikelola secara independen dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Sinergi ini gencar dilakukan demi terlaksananya program-program pendidikan yang berkualitas.
Selain Guru Binar, PSF-SDO juga memiliki beragam layanan pengembangan pendidikan lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar sekolah dan guru. Salah satunya Lighthouse School Program (LSP), yaitu program pengembangan sekolah model, yang bertujuan untuk membantu sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) untuk memenuhi, atau bahkan melampaui Standar Nasional Pendidikan Indonesia dan menjadi sekolah percontohan (panutan).
Program lainnya adalah Teacher Learning Centre (TLC) yang bertujuan untuk membangun sistem pengembangan profesional dan membangun jaringan guru. Jaringan ini berguna untuk menghasilkan guru kompeten yang akan memengaruhi pencapaian siswa dan kualitas lulusan sekolah.
TLC memungkinkan para guru untuk memiliki pengembangan profesional berkualitas dan sumber daya pembelajaran berkualitas yang dapat diakses secara berkelanjutan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation