Untitled Image

Hadapi Era Industri 4.0, Talenta Banyak Kesempatan Sedikit?

31 Maret 2022 20:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat ini Indonesia telah memasuki era bonus demografi. Sayangnya, Indonesia masih harus menghadapi permasalahan rendahnya SDM berkualitas, termasuk masih minim talenta digital.
Menurut survei Telkomtelstra, 36 persen pimpinan perusahaan di Indonesia menyatakan masih kurangnya talenta di bidang digital. Hal ini pun menjadi penghambat dalam upaya transformasi bisnis mereka.
Namun hal berbeda diungkapkan oleh salah satu founder komunitas teknologi, Deeptech, Giovanni Sakti, yang mengungkapkan bahwa permasalahan Indonesia sebenarnya bukan terletak pada minimnya talenta digital, akan tetap kurangnya akses talenta digital untuk mengembangkan potensinya.
Talent is everywhere but opportunity is not. Sebenarnya problem di Indonesia itu bukan kemampuan individunya karena talenta itu ada di mana-mana, tapi opportunity hanya ada di tempat-tempat tertentu. Jadi yang kita butuhkan itu exposure terhadap praktik-praktik teknologi terkini,” ungkap pria yang akrab disapa Gio ini.
Ilustrasi talenta digital. Foto: Shutterstock
Sejak beberapa tahun belakangan, pemerintah sebenarnya sudah membuat berbagai program sebagai wadah bagi para talenta digital untuk mengembangkan potensinya. Selain melakukan transformasi digital di berbagai sektor, program pelatihan talenta digital juga tengah gencar dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Namun, peran swasta dan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem negara juga punya andil penting demi membawa perubahan digital di era 4.0. Inilah yang menjadi salah satu latar belakang terbentuknya komunitas DeepTech.

Inilah salah satu latar belakang Gio tergerak untuk membangun komunitas Deeptech

Gio menerangkan bahwa sebenarnya banyak talenta di Indonesia yang sudah memiliki kemampuan global. Namun hal tersebut belum bisa diimbangi dengan kesempatan yang memadai. Apalagi perkembangan teknologi di Indonesia baru mulai berkembang pesat di tahun 2000-an.
Gio pun mempunyai misi menyetarakan kemampuan para developer Indonesia hingga ke tingkat global, sehingga nantinya dapat memperluas jaringan kerja. Salah satu langkahnya dilakukan lewat pembentukan komunitas Deeptech pada 2019.
“Bagaimana caranya di Indonesia ada pemerataan kemampuan? Pemberian exposure sebanyak-banyaknya merupakan upaya mencapai pemerataan di dalam. Untuk pemerataan di luar karena Indonesia bisa dibilang masih tertinggal, kita masih ongoing mencoba memperbanyak diskusi bersama anggota yang berkecimpung di dunia teknologi," terang Gio.
Awalnya Deeptech dibentuk sebagai forum untuk sharing session mengenai teknologi, engineering, dan digital talent. Seiring berkembangnya komunitas, tujuan forum ini pun semakin mengerucut tidak sekadar berbagi informasi, tapi juga fokus memberdayakan orang-orang dengan keterampilan teknologi, dan peduli terhadap problematika sosial yang ada di Indonesia.
Ke depannya, Gio dan para founder lainnya berharap Deeptech semakin mengembangkan komunitasnya hingga meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Bukan tanpa alasan, Gio menambahkan bahwa skill dalam ranah teknologi itu dapat mempermudah berbagai aktivitas, termasuk dalam bisnis, sosial, hingga lingkungan.
“Kita ingin membantu menyukseskan program talenta digital dari pemerintah dan kita ingin berperan sebagai jembatan. Aplikasi dari talenta digital itu tidak hanya bermanfaat bagi startup, tapi bagi bidang apa pun. Itulah kenapa pemerintah juga sedang menggaungkan transformasi digital,” pungkasnya.
Tidak hanya Gio dan founder Deeptech lainnya, setiap elemen memiliki andil yang sama penting untuk membangun perubahan positif di Indonesia, termasuk mewujudkan talenta digital yang berkualitas. Bersama organisasi nirlaba bagian dari GoTo Group yang bergerak untuk ciptakan dampak, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), kamu dan kelompokmu juga bisa menjadi Changemakers untuk melakukan perubahan demi Indonesia yang lebih maju.
YABB menggagas 'Changemakers Nusantara', sebuah inisiatif yang bertujuan mengumpulkan para pembawa perubahan, baik individu ataupun kelompok yang berasal dari beragam latar belakang dan budaya, dari Sabang hingga Merauke. Tidak hanya ide, para changemakers ini juga diharapkan memiliki inisiatif nyata untuk menciptakan perubahan bagi kehidupan masyarakat,termasuk di sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Yuk, nominasikan teman, kerabat, atau bahkan diri sendiri yang telah berhasil membawa perubahan melalui form ini. Berikut persyaratannya:
1. Warga Negara Indonesia (WNI).
2. Terbuka untuk umum, segala kalangan yang berusia 15 tahun ke atas.
3. Changemakers dapat menominasikan individu atau kelompok sendiri maupun individu atau kelompok lain yang memenuhi persyaratan dan ketentuan Changemakers Nusantara.
4. Kegiatan harus orisinal
5. Kegiatan sedang atau telah berlangsung dan terbukti membawa perubahan untuk masyarakat atau lingkungan secara nyata.
6. Individu atau kelompok yang didaftarkan diperbolehkan jika sudah pernah mengikuti atau memenangi kegiatan serupa Changemakers Nusantara.
7. Changemakers bersedia untuk dipublikasikan profil dan inisiatifnya di materi komunikasi YABB.
8. Perwakilan Changemakers bersedia hadir dan menjadi narasumber di sesi talkshow virtual Changemakers Nusantara Day.
9. Changemakers terpilih bersedia untuk menjadi bagian dari studi oleh YABB dan LD FEB UI untuk keperluan pembuatan modul percontohan bagi masyarakat.
10. Semua data yang masuk akan dipergunakan oleh panitia untuk keperluan kegiatan YABB.
11. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
12. Rangkaian kegiatan Changemakers Nusantara tidak bersifat kompetisi.
Yuk, bergabung menjadi bagian dari Changemakers Nusantara. Untuk informasi lengkapnya, kunjungi https://www.anakbangsabisa.org/.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Yayasan Anak Bangsa Bisa
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten