HappyFresh Dapat Suntikan Dana Baru, Kembali Jualan di Indonesia

22 September 2022 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personal Shopper HappyFresh Foto: dok.HappyFresh
zoom-in-whitePerbesar
Personal Shopper HappyFresh Foto: dok.HappyFresh
ADVERTISEMENT
HappyFresh berhasil mendapat suntikan dana baru dari investor. Startup e-grocery itu kembali melanjutkan bisnisnya di Indonesia yang sempat terhenti.
ADVERTISEMENT
Perusahaan menerima dana segar dalam bentuk utang dari Genesis, Innoven, dan Mars. Tidak disebutkan berapa besar nominal yang diterima.
Startup yang berbasis di Jakarta, Indonesia, itu mengatakan akan memulai kembali operasionalnya di dalam negeri pada Rabu (21/9) setelah melalui tinjauan strategis. Meski begitu, bisnis mereka di Thailand dan Malaysia bakal tetap berhenti.
Selain menerima investasi baru, HappyFresh juga kembali mengangkat beberapa eksekutif perusahaan seperti CEO Guillem Segarra, CFO Frederic Verin, dan COO Christopher yang sempat mundur dari tugas hariannya. Mereka juga menunjuk Jason Kardachi, perwakilan dari perusahaan konsultan AS Kroll, menggantikan tiga mantan dewan direksinya, yakni Lee Jung An, Kai-Kevin Gotthard Kux, dan David Keller.
Ilustrasi buah di supermarket yang terbungkus plastik cling wrap. Foto: wavebreakmedia/Shutterstock
“Perwakilan dari Kroll juga telah ditunjuk untuk membentuk dewan direksi baru dengan Guillem Segarra,” jelas perusahaan dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Deal Street Asia.
ADVERTISEMENT

HappyFresh Kembali layani konsumen di Indonesia

HappyFresh juga mengumumkan kembalinya aktivitas operasional melalui postingan di akun Instagram resminya pada Rabu (21/2) kemarin. Perusahaan mengatakan siap melayani kebutuhan belanja di supermarket favorit konsumen.
“We’re back! Kami siap melayani kebutuhan belanjamu di supermarket favorit!,” tulis perusahaan.
HappyFresh mengumumkan layanannya kembali beroperasi di Indonesia. Foto: Screenshot postingan @happyfresh_id/Instagram
Sebelumnya, HappyFresh telah menunjuk perusahaan konsultan Alvarez & Marsal Holdings untuk meninjau keuangan perusahaan. Langkah itu diambil setelah mereka berjuang untuk mengumpulkan tambahan modal untuk mendanai operasinya.