Hoaxbuster: Tidak Benar Kominfo Mau Blokir PUBG, AoV, Mobile Legends

9 Januari 2019 17:44 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tidak benar Kominfo blokir PUBG, AoV, dan Mobile Legends. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tidak benar Kominfo blokir PUBG, AoV, dan Mobile Legends. (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Di pengujung tahun 2018 dan awal 2019, para gamer di Indonesia dibuat panik oleh sebuah foto yang memperlihatkan sebuah pengumuman dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang katanya ingin memblokir sejumlah game mobile populer. Tidak perlu percaya dengan hal itu, karena konten itu jelas adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
Dalam foto hoaks tersebut, tertulis bahwa Kominfo akan memblokir game PUBG, Free Fire, Rules of Survival, Fortnite, Creative Destruction, CrossFire: Legends, Mobile Legends, Arena of Valor, Point Blank, sampai Grand Theft Auto V. Semua game yang disebut berbau kekerasan ini bakal diblokir pada 31 Januari 2019.
Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak punya rencana atau membuat kebijakan untuk memblokir 10 game mobile populer. Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, memastikan bahwa foto tersebut tidak benar. "Ini hoaks," katanya kepada kumparan, Rabu (9/1).
Subdit Pengendalian Konten Internet di bawah Diten Aplikasi dan Informatika di Kominfo, merupakan pihak yang turut serta membuat kebijakan blokir internet. Divisi ini tidak pernah mengeluarkan pernyataan untuk blokir konten game seperti itu.
ADVERTISEMENT
Menkominfo Rudiantara, sejauh ini dalam posisi yang mendukung konten game online di Indonesia, karena dapat menggerakan ekonomi digital, sekaligus menciptakan para gamer profesional yang bisa berlaga di level nasional dan internasional. Rudiantara sendiri beberapa kali ikut bermain Mobile Legends di sejumlah turnamen eSports.
Logo game 'Mobile Legends'. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo game 'Mobile Legends'. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Mobile Legends: Bang Bang, yang dikembangkan oleh Moonton asal China, menyatakan game ini sudah memiliki 200 juta pemain secara global pada September 2018. Dari jumlah itu, sebanyak 100 juta pemain berada di Indonesia.
Pencapaian di Indonesia ini membuat Moonton membangun kantor cabang di Jakarta dan siap membangun tim customer service lokal, untuk mendengarkan suara dari para pemain serta membuka kesempatan kerja sama dengan perusahaan di Indonesia.
ADVERTISEMENT