Huawei Pede Bisa Jadi Vendor Smartphone Nomor 1 Tanpa Google

2 Desember 2019 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Foto: Tyrone Siu/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Foto: Tyrone Siu/Reuters
ADVERTISEMENT
Larangan dagang yang diterim Huawei oleh pemerintah Amerika Serikat masih berlaku hingga sekarang. Salah satu dampaknya adalah smartphone terbaru Huawei kini tidak mendapatkan dukungan layanan Google, seperti yang kita lihat pada seri Huawei Mate 30.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Huawei mengaku tidak gentar. Bahkan, CEO Huawei Ren Zhengfei, dalam wawancara eksklusif bersama CNN, mengatakan bahwa dirinya percaya diri Huawei bisa jadi brand smartphone nomor satu meski tanpa dukungan Google.
“Saya rasa itu bukan masalah,” ujar Zhengfei, saat ditanya apakah Huawei masih bisa menjadi smartphone nomor satu di dunia meski tanpa bantuan Google. Ia mengatakan bahwa itu semua hanya membutuhkan sedikit waktu untuk membutikannya.
Ren Zhengfei, pendiri Huawei. Foto: HM Treasury via flickr (CC BY-NC-ND 2.0)
Meski terdengar sesumbar, namun Ren mengatakan bahwa dirinya masih terbuka untuk kerja sama dengan Google apabila kondisinya memungkinkan. Namun jika tidak, tentu saja perusahaan harus punya rencana antisipasi.
Huawei sendiri sudah mengembangkan sistem operasi sendiri yang diberi nama Harmony OS. Harmony memang sejauh ini tidak ditujukan untuk perangkat smartphone atau tablet, tapi Huawei akan siap menjadikan itu sistem operasi smartphone, jika Google benar-benar melarang mereka menggunakan Android sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Huawei Mate 30 Pro. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Saat ini, mereka masih bisa menggunakan basis Android pada smartphone-nya, tapi tidak didukung dengan layanan-layanan penting Google, seperti Play Store, Gmail, dan sebagainya.
“Kami tetap harus punya alternatif. Jika alternatif itu lebih matang, menurut saya mungkin saja kalau kita tidak akan menggunakan cara lama lagi,” kata Zhengfei.
Toko Huawei di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/Reuters
“Ini adalah saat-saat yang kritis bagi kita semua. Saya harap pemerintah Amerika bisa mempertimbangkan apa yang terbaik bagi perusahaan Amerika,” tambahnya.
Sebelumnya, Huawei mendapatkan kelonggaran untuk menggunakan teknologi dari perusahaan asal AS. Meski bukan dengan Google, namun Huawei untuk sementara bisa kembali bekerja sama dengan Microsoft.
Microsoft mendapatkan lisensi untuk dapat mengekspor software ke Huawei. Lisensi itu didapatkan pada 20 November lalu dari Departemen Perdagangan AS.
ADVERTISEMENT