Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Huawei Percepat Transformasi Digital dan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia
25 November 2024 19:35 WIB
·
waktu baca 3 menitPercepatan ini dilakukan kurang dari dua minggu sejak penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN ) dengan PT Huawei Tech Investment (Huawei) yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subioanto.
Saat ini, Huawei memang terus berupaya mendorong pemanfaatan teknologi digital yang tengah berkembang, seperti 5G, komputasi awan, AI, dan big data, sebagai landasan penting bagi industri tenaga listrik dalam mempercepat babak baru revolusi teknis global.
Komitmen ini dilakukan Huawei dalam perhelatan ekosistem energi terbarukan Electricity Connect 2024 dengan tema “Go Beyond Power: Energizing the Future”, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN.
“Berbagai upaya menuju netralitas karbon akan mendorong pertumbuhan yang cepat dalam energi dan elektrifikasi hijau. Data awal menunjukkan bahwa kapasitas PV surya yang terpasang di Indonesia telah mencapai sekitar 717,7 MW, dan jumlah kendaraan listrik yang terdaftar juga berlipat ganda, mencapai 2.704 unit, dengan target tingkat penyelesaian sebesar 261%. Rangkaian perubahan ini menghadirkan tantangan besar bagi perusahaan listrik, terutama di sisi distribusi,” ujar Jason Li, President of Global Marketing and Solutions for Huawei Electric Power Digitalization Business Unit.
Guna mengatasi tantangan tersebut, Jason menyarankan pembangunan infrastruktur digital yang solid dengan menekankan pentingnya membangun arsitektur teknis yang berorientasi pada masa depan, terbuka, dan berkelanjutan, serta memperkenalkan Intelligent Distribution Solution (IDS) dari Huawei.
“IDS didasarkan pada arsitektur cloud-pipe-edge-pipe-device, yang memungkinkan peralihan dari digitalisasi satu titik ke digitalisasi yang terbuka, berkelanjutan, dan sistematis. Di luar implementasi di Shaanxi, Tiongkok, IDS juga telah membantu mendeteksi berbagai masalah di Eropa dan Afrika, mengidentifikasi titik-titik masalah, dan mengatasinya dengan cepat,” tambah Jason.
Di sela perhelatan Electricity Connect 2024, Huawei juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PLN Nusantara Power, menjalin kerja sama yang mencakup pelaksanaan Proof of Concept dan penelitian tentang sistem penyimpanan energi baterai (BESS) dalam skenario jaringan mikro (micro-grid), MoU dengan PLN Suku Cadang dan juga PLN Nusa Daya mengenai kemitraan untuk pengembangan hibridisasi system di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Huawei Indonesia Enterprise Business Group dan Digital Power menerima penghargaan bersama dari MKI atas kontribusi besar mereka dalam pengembangan transformasi digital tenaga listrik dan transisi energi terbarukan di Indonesia.
“Kami sungguh merasa terhormat dan bangga menerima penghargaan ini, yang merupakan bukti nyata komitmen kuat kami untuk terus memajukan teknologi elektronika daya dan digital sebagai pendorong utama transformasi energi,” ujar Jin Song, CEO Huawei Indonesia Digital Power.
“Tanggung jawab aktif kami dalam mendorong transisi Indonesia menuju energi terbarukan dan menurunkan emisi karbon untuk membawa manfaat jangka panjang bagi industri, masyarakat, dan lingkungan terbukti dari kemitraan kami dengan semua pemangku kepentingan, terutama mitra strategis. Kami senang dapat mendukung Indonesia untuk membuat lompatan dalam transisi energi terbarukan,”
Selama lima tahun terakhir, Huawei sendiri telah bekerja sama dengan banyak mitra strategis untuk mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia dengan membangun lebih dari 600 pembangkit listrik tenaga surya dan menghasilkan lebih dari 74 MW listrik. Di acara ini, mereka mengadakan pertemuan tingkat tinggi antara Huawei dan PLN Nusantara Power untuk membahas pengembangan baterai micro-grid di Indonesia.