Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kabar yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Huawei resmi memperkenalkan sistem operasi baru bernama HongMeng, atau Harmony untuk pasar di luar China, dalam sebuah acara Huawei Developer Conference di Dongguan, China, pada Jumat (9/8).
ADVERTISEMENT
Ini merupakan jawaban Huawei dalam menyediakan OS alternatif Android, setelah lisensi Android perusahaan dicabut oleh Google akibat masuk daftar hitam perdagangan oleh pemerintah AS pada Mei 2019 lalu. HongMeng nantinya dapat berjalan di berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga perangkat IoT (internet of things).
"Harmony OS benar-benar berbeda dari Android dan iOS," kata Richard Yu, selaku CEO Huawei, seperti dikutip Reuters. "Anda dapat mengembangkan aplikasi Anda dan secara fleksibel menyebarkannya di berbagai perangkat yang berbeda."
Yu menambahkan, televisi pintar baru dari sub-brand mereka, Honor, bakal menjadi produk pertama yang akan menggunakan HongMeng. Perangkat tersebut dijadwalkan rilis pada Sabtu (10/8).
Sementara kehadiran HongMeng di smartphone Huawei belum bisa kita lihat dalam waktu dekat. Saat ini perusahaan disebutnya masih tetap menggunakan Android demi mendukung para pengembang aplikasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Yu bilang Huawei bisa meluncurkan HongMeng OS di smartphone-nya 'kapan saja', jika lisensi Android benar-benar dicabut sepenuhnya oleh Google.
Sistem operasi HongMeng ini diklaim sudah dikembangkan sejak dua tahun lalu. Ia bakal menjadi peranti lunak yang open-source alias terbuka untuk para developer yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis HongMeng. OS ini juga disebutnya lebih aman dan efisien dibanding OS lain yang ada di pasar saat ini.
Pada kesempatan yang sama, Yu juga mengungkap bahwa tujuan Huawei untuk menjadi produsen smartphone terbesar tahun ini akan sulit dengan batasan bisnis dari pemerintah AS. Menurut Yu, Huawei bisa dapat memenuhi target penjualan 300 juta unit perangkat tahun ini, jika tidak masuk daftar hitam perdagangan.
ADVERTISEMENT
Reporter: Aulia Rahman Nugraha