Indosat dan Cisco Kerja Sama Hadirkan Solusi Keamanan Siber bagi Perusahaan RI

Vikram Sinha, President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison (kiri), dan Dave West, President, Asia Pacific, Japan, and Greater China, Cisco (kanan). Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Grup dan Cisco, perusahaan teknologi global dalam bidang networking dan security, menjalin kerja sama untuk meningkatkan keamanan siber bagi bisnis di Indonesia. Kerja sama dilakukan untuk mengantisipasi meningkatkan risiko digital, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di lingkungan hybrid dan multi-cloud.

Keamanan data dan sistem menjadi sangat penting dalam keberlangsungan bisnis. Pesatnya adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menambah tantangan baru dalam menjaga kestabilan infrastruktur digital perusahaan.

Sementara berdasarkan data Cisco’s 2024 Cybersecurity Readiness Index, hanya 12% perusahaan di Indonesia yang memiliki tingkat kesiapan tinggi dalam menghadapi potensi serangan. Ini semakin menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan sistem di seluruh sektor.

Melihat adanya kerentanan dalam keamanan digital di Indonesia, Indosat melalui anak perusahaannya, Lintasarta, bekerja sama dengan Cisco meluncurkan solusi digital keamanan siber untuk para pelaku bisnis.

“Di era percepatan adopsi digital, keamanan siber menjadi pondasi utama dalam membangun ekosistem digital yang terpercaya. Memahami pentingnya hal ini, Indosat berkolaborasi dengan Cisco untuk menghadirkan solusi keamanan cerdas yang melindungi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks, sekaligus memberikan rasa aman bagi pelaku usaha untuk berinovasi dan berkembang di dunia digital,” ujar Vikram Sinha, President Director and CEO of IOH, Selasa (25/2).

Vikram Sinha, President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan

Indosat Group dan Cisco menawarkan layanan komprehensif berupa:

Solusi ini bisa jadi solusi untuk bisnis mampu mengantisipasi ancaman siber lebih dini, merespons cepat, dan memperoleh akses penuh untuk mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan bisnis mereka.

Dengan XDR, pelanggan juga bisa memantau perangkat secara real-time untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber, termasuk serangan tersembunyi. Sistem yang disediakan Indosat dan Cisco membantu pelaku bisnis dalam mengatasi ancaman dengan lebih cepat sambil menjaga kelancaran operasional di era digital.

Lintasarta akan mendirikan experience center sebagai ruang interaktif bagi pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai use case dan memungkinkan pelanggan merasakan langsung penerapan solusi digital guna meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis.

“Seiring dengan semakin meluasnya ancaman digital, kemitraan kami dengan Indosat dan Lintasarta memiliki peran krusial dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang tangguh bagi perusahaan di berbagai sektor. Kolaborasi ini tidak hanya merevolusi lanskap keamanan siber nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika era digital yang terus berkembang,” Dave West, President, Asia Pacific, Japan, and Greater China, Cisco.

Selain memperkuat keamanan, inisiatif ini juga menyoroti tantangan besar dalam kurangnya SDM atau talenta siber di Indonesia. Berdasarkan data Cisco’s Cybersecurity Readiness Index, sebanyak 97% perusahaan mengakui kekurangan tenaga ahli menjadi hambatan utama dalam pengembangan bisnis mereka. 59% perusahaan di antaranya mengaku kekurangan orang untuk mengisi 10 posisi staf kemanan siber.

Merespons masalah ini, Indosat bersama Cisco menghadirkan Cisco Networking Academy, pelatihan keamanan siber nasional dengan lebih dari 520.000 pelajar di Indonesia yang telah memperoleh peningkatan keterampilan sejak program diluncurkan. Indosat berharap, pelatihan ini membuka peluang bagi talenta muda untuk siap menghadapi tantangan di dunia digital yang berkembang pesat.