Ini 2 Aplikasi Andalan Warga China untuk Hindari Virus Corona

5 Februari 2020 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi WeChat yang mengalahkan WhatsApp di China. Foto:  Feby Dwi Sutianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi WeChat yang mengalahkan WhatsApp di China. Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Korban atas wabah virus corona terus bertambah. Hingga Selasa, 4 Februari 2020, korban meninggal dunia telah mencapai 426, sementara korban terinfeksi di seluruh wilayah China mencapai 20.400 kasus. Untuk menghindari itu, warga lokal menggunakan program pemetaan dan pelacak perjalanan sebagai upaya menghindari daerah yang sudah terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Ada dua aplikasi yang mereka andalkan untuk mencegah bepergian ke tempat yang sudah terjangkit virus corona, yaitu QuantUrban dan aplikasi Yikuang dari WeChat.
Kedua platform itu mengambil data harian dari pemerintah. Antara QuantUrban dan YiKuang, mendata dua bagian wilayah di China yang berbeda.
YiKuang alias ‘Epidemic Situations’ mencakup area di sekitaran Shenzhen dan Guangzhou. Sementara QuantUrban mencakup sembilan kota lain di provinsi tersebut.
Turis China waspadai virus corona. Foto: AFP/Mark Ralston
April, seorang karyawan kantoran di kota Shenzhen, mengatakan sangat terbantu dengan keberadaan dua aplikasi ini. Dia sendiri khawatir virus corona akan berdampak besar di Shenzhen dalam beberapa hari ke depan.
"Anda memang tak bisa menjamin tak akan ada kasus baru, namun setidaknya Anda bisa menghindari daerah yang sudah terjangkit," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, tercatat ada 245 warga yang dikonfirmasi telah terinfeksi novel coronavirus (nCov-2019) di Shenzhen pada Senin, 3 Februari 2020. Ini membuat Shenzhen sebagai kota besar di China yang warganya paling banyak terinfeksi virus corona dibandingkan Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Di sana ada banyak pekerja migran. Shenzhen sendiri adalah kota dengan populasi yang tinggi.
Seorang pekerja yang mengenakan setelan pelindung menyemprotkan disinfektan di sebuah lingkungan di Qingdao di Provinsi Shandong, China timur. Foto: Chinatopix via AP
"Kami ingin mengumumkan informasi lewat peta sehingga publik bisa melihat dengan lebih baik area yang terdampak, dan mengingatkan semuanya untuk mempunyai perlindungan yang cukup," ujar Yuan Xiaohui, pendiri dan CEO QuantUrban.
Selain menggunakan data dari pemerintah, kedua aplikasi ini juga mengambil data berdasarkan informasi dari khalayak (crowdsourcing) untuk mendapatkan informasi real-time soal penyebaran virus corona di berbagai wilayah di China.
ADVERTISEMENT