Ini Alasan Google Mau Tendang Aplikasi Sugar Daddy di Play Store

4 Agustus 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk nyata pembaharuan kebijakan konten di Google Play Store untuk melarang aplikasi yang memfasilitasi tindakan seksual, Google akan melarang aplikasi ‘sugar daddy’ dari toko aplikasi mereka mulai 1 September mendatang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, langkah pelarangan konten yang berbahaya atau tidak pantas bagi penggunanya ini diambil Google untuk memastikan bahwa Google Play Store tetap menjadi platform yang aman. Ini tentu menyelaraskan kebijakan Google dan norma industri lainnya.
“Efektif 1 September 2021, kami memperbarui kebijakan konten yang tidak pantas untuk menerapkan pembatasan baru pada konten seksual, khususnya melarang hubungan seksual yang dikompensasi (yaitu kencan gula),” kata Google.
“Sebagai platform, kami selalu bersemangat untuk mendukung mitra pengembang kami, tetapi kami juga bekerja keras untuk memberikan pengalaman yang aman bagi pengguna,”
Berdasarkan definisi tentang 'konten tidak pantas' yang dilarang Google, perusahaan mencantumkan aplikasi yang mempromosikan hiburan terkait seks, layanan pendamping, atau layanan lain yang dapat ditafsirkan sebagai penyediaan tindakan seksual dengan imbalan kompensasi.
Ilustrasi Sugar Daddy Foto: Pexels
Dilansir The Verge, selain pembaharuan aturan yang berefek pada aplikasi kencan ‘sugar dating’, raksasa pencarian ini juga memperkenalkan kebijakan baru menghapus akun pengembang yang tidak aktif selama setahun.
ADVERTISEMENT
Terkecuali untuk akun di belakang aplikasi dengan lebih dari seribu pemasangan atau dengan pembelian dalam aplikasi baru-baru ini.
Namun jika pengembang belum mengunggah aplikasi atau masuk ke Google Play Console selama 12 bulan, akun mereka terancam dihapus. Perusahaan mengatakan pemberitahuan soal penghapusan akan dikabarkan pada 60, 30, dan 7 hari sebelum diterapkan.
Tindakan ini diambil Google agar dapat mengatur ulang sistem periklanan sesuai dengan keinginan pengiklan. Perusahaan juga ingin memberantas teks dan gambar spam yang tidak penting pada aplikasi toko mereka.