Ini Negara Digital Termaju di Dunia

Warga mengenakan pakaian tradisional pulau Kihnu saat menari pada hari budaya tradisional di Tallinn, ibu kota Estonia. Foto: REUTERS/Ints Kalnins

Digitalisasi kini merupakan hal penting dalam peradaban manusia. Dengannya berbagai kebutuhan dan aktivitas dipermudah, membuat banyak negara-negara mencoba menjadi yang terdepan dalam teknologi yang dihadirkan.

Salah satu negara yang terkenal dengan teknologi digital paling maju di dunia adalah Estonia. Perjalanan Estonia hingga menjadi negara serba digital dimulai ketika mereka memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.

Negara yang terletak di Eropa Utara itu mulai memodernisasi teknologi mereka baik dari ekonomi, pendidikan, sampai ke layanan pemerintah.

Peradaban manusia di sana dimudahkan oleh digitalisasi. Warga yang sedang sakit dapat konsultasi dengan dokter secara online. Mengurus dokumen kenegaraan juga dapat diajukan dan hasilnya dikirim secara online. Cara seperti ini dinilai lebih mudah dan lebih murah.

Digitalisasi di berbagai sektor ini telah dimulai sejak lama di Estonia, jauh sebelum pandemi COVID-19 melanda.

“Estonia adalah negara yang relatif miskin,” kata Kersti Kaljulaid, Presiden Estonia periode 2016 hingga 2021 sebagaimana dikutip CNBC.

Inisiatif utama dimulai dalam pendidikan ketika Estonia berjanji untuk menempatkan komputer di setiap ruang kelas dan pada tahun 2000.

Pemerintah juga menawarkan pelatihan komputer gratis kepada 10 persen populasi orang dewasa. Upaya tersebut membantu meningkatkan persentase orang Estonia yang menggunakan internet dari 29 persen pada tahun 2000 menjadi 91 persen pada tahun 2016.

Pakai Blockchain untuk lindungi data

Terobosan digital paling populer Estonia adalah status e-Residency. Inovasi yang diluncurkan pada akhir 2014 ini memungkinkan orang asing untuk memulai bisnis di negara tersebut tanpa perlu tinggal di sana. Program ini ditujukan bagi perusahaan yang ingin melakukan bisnis di Uni Eropa (UE) dan mendapat manfaat dari pasar tunggal UE.

Diketahui lebih dari 50.000 orang dari seluruh dunia telah mengajukan permohonan e-Residency sejak diluncurkan pada tahun 2014.

“Orang-orang yang memiliki bisnis global, memiliki gaya hidup global, mereka ingin dilayani, dan kami ingin menjadi yang terbaik di area itu,” jelas Taavi Kotka, kepala petugas informasi Estonia yang membantu menciptakan program tersebut.

Untuk melindungi data masyarakat sudah serba digital tersebut, pemerintah Estonia menggunakan X-road, platform pertukaran data open source yang memungkinkan akses ke 3000 prosedur atau layanan yang berbeda, dan dijamin melalui penggunaan teknologi blockchain.

Sistem teknologi ini diketahui telah diekspor ke negara lain, seperti Finlandia, Islandia, Ukraina, dan bahkan Namibia.