Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Instagram Izinkan Pengguna di Eropa Tak Ikut Algoritma Rekomendasi Konten
23 Agustus 2023 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Meta memberi opsi kepada pengguna Instagram dan Facebook di Eropa untuk tidak ikut dalam algoritma konten yang direkomendasikan perusahaan. Langkah ini diambil Meta untuk mematuhi Undang-Undang Layanan Digital (Digital Services Act/DSA) yang berlaku di Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Nick Clegg, President of Global Affairs Meta, menjelaskan bahwa, para pengguna di Eropa dimungkinkan untuk mengakses fitur Reels, Stories, dan Search, di Facebook dan Instagram, tanpa melihat konten yang diberi peringkat oleh algoritma rekomendasi Meta.
“Mereka juga akan dapat melihat hasil Search (Pencarian) hanya berdasarkan kata-kata yang mereka masukkan, daripada dipersonalisasi khusus untuk mereka berdasarkan aktivitas dan minat pribadi mereka sebelumnya," tulis Clegg di posting blog Meta, Selasa (22/8).
Sebelumnya, Meta telah memberi fitur yang memungkinkan pengguna Facebook dan Instagram, untuk tidak melihat konten yang didasarkan pada algoritma rekomendasi Meta. Linimassa utama di Instagram dapat menampilkan konten kronologikal hanya dari orang-orang yang mereka follow, dengan mengaktifkan fitur Following. Fitur ini dirilis pada Maret 2022. Pada Juli 2022, Facebook merilis fitur serupa yang ada pada tab Feeds. Namun, fitur tersebut tidak mencakup konten Reels dan Stories secara kronologikal.
ADVERTISEMENT
DSA merupakan peraturan baru di Uni Eropa yang disahkan pada Oktober 2022, yang akan memengaruhi cara perusahaan teknologi dalam memoderasi konten di platform mereka. DSA juga mengatur platform online untuk memungkinkan pengguna memilih tidak menerima rekomendasi konten berdasarkan personalisasi.
Meta mengatakan pihaknya harus mematuhi regulasi DSA pada akhir Agustus ini. Meta mengaku mengerahkan lebih dari 1.000 karyawan untuk mematuhi aturan baru tersebut. Sementara TikTok, mengumumkan perubahan kebijakan serupa di Eropa sejak awal bulan Agustus.
Meta berjanji agar lebih transparan dalam mengelola platform, termasuk soal algoritma rekomendasi konten dan distribusi iklan digital. Meta mengaku telah membuat batasan baru tentang bagaimana pengiklan dapat menargetkan segmen remaja. Pelaporan soal konten ilegal di Uni Eropa juga telah dipermudah.
ADVERTISEMENT