Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Situasi di Papua masih mencekam. Kerusuhan kembali pecah di Jayapura dan sekitarnya pada Kamis (29/8) ini. Pendemo yang berjumlah sekitar ribuan orang melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran di sepanjang jalan yang dilewati.
ADVERTISEMENT
Selain itu, layanan SMS dan telepon juga mengalami gangguan di Papua, seperti yang dialami operator Telkomsel . Untuk sementara, layanan SMS dan telepon tidak bisa dipakai di Papua. Dengan begitu, untuk sementara jaringan komunikasi para pengguna Telkomsel benar-benar terputus di Papua. Ini dikarenakan akses internet di Papua juga masih diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Saat ini, tanggal 29 Agustus 2019, layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan, dan sedang kami mendalami lebih lanjut penyebabnya guna mengusahakan percepatan solusi perbaikan," jelas VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima kumparan, Kamis (29/8).
Hingga saat ini, pihak Telkomsel masih mencari tahu apa yang menjadi penyebab terjadinya gangguan tersebut. Telkomsel mengaku akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait agar layanan telepon dan SMS di Papua bisa beroperasi kembali.
ADVERTISEMENT
Dalam kerusuhan kali ini, massa juga membakar salah satu gerai GraPari milik Telkomsel yang berada persis di samping Kantor DPR Papua di Jalan Sam Ratulangi, Jayapura. Telkomsel mengatakan untuk sementara kantor GraPari mereka di Jayapura tidak akan beroperasi selama waktu yang belum bisa ditentukan.
“Telkomsel terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan Pemda dan Keamanan setempat guna memastikan keselamatan seluruh personil karyawan serta fasilitas termasuk alat produksi telekomunikasi tetap dalam keadaan aman,” imbuh Denny.
Situasi di Jayapura, Papua saat ini memang masih mencekam setelah terjadi demonstrasi yang dilakukan massa pada Kamis (29/8). Kerusuhan ini membuat aktivitas di Jayapura lumpuh.