Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Internet Starlink Kini Tersedia di 32 Negara, Indonesia Kebagian?
18 Mei 2022 7:29 WIB
·
waktu baca 2 menit![Ilustrasi satelit Starlink. Foto: Aleksandr Kukharskiy/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/a679385959cfa52c2b97695a61898f63ebd6bc6da9f41013004b2a835ecf6d35.jpg)
ADVERTISEMENT
Layanan internet Starlink terus memperluas jangkauannya. Setelah menyelesaikan uji coba pada akhir tahun lalu, kini produk milik SpaceX ini sudah tersedia di 32 negara.
ADVERTISEMENT
“Starlink sekarang tersedia di 32 negara di seluruh dunia,” tulis Starlink melalui akun Twitter mereka. “Pengguna” yang memesan dari area yang ditandai “tersedia” akan segera dikirim Starlinknya → http://starlink.com/map.
Jika melihat peta ketersediaan, ada tiga warna biru berbeda yang ditampilkan untuk menandai area tempat layanan Starlink yakni ‘tersedia’, masuk dalam ‘daftar tunggu’ dan ‘segera hadir’.
Terlihat negara yang sudah menikmati layanan ini adalah Amerika Serikat, sebagian besar Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia. Sementara di luar Eropa, sebagian Australia, Chili, dan Brasil juga sudah bisa menikmati Starlink.
Sedangkan hampir seluruh Amerika Selatan, Afrika, dan sebagian Asia, ketika wilayahnya di-klik, terlihat masuk kategori ‘segera hadir’. Menurut Starlink, area yang masuk kategori ini masih menunggu ketersediaan jaringan atau persetujuan dari regulator. Artinya, pengguna di Indonesia baru bisa menikmati Starlink pada 2023 mendatang.
Sudah bisa dipesan
Meskipun baru bisa dinikmati pada tahun depan, pengguna di Indonesia sudah bisa memesan terlebih dahulu melalui alamat web starlink.com/map. Pengguna bisa memasukkan nama daerah mereka di kolom pencarian yang terletak di bawah tampilan peta, dan meng-klik tombol “Order Now”.
ADVERTISEMENT
Nantinya, pada halaman selanjutnya, pengguna diwajibkan mengisi data-data yang diperlukan, seperti alamat dan informasi pribadi, serta membayar uang deposit sebesar 99 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 juta.
Biaya internet Starlink di Amerika Serikat sendiri cukup mahal dan sempat mengalami kenaikan harga pada Maret lalu. Dilansir The Verge, untuk membeli antenanya pengguna dikenakan biaya 549 dolar AS (Rp 8 jutaan), sedangkan biaya layanan per bulannya adalah 110 dolar AS (Rp 1,6 juta).