Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran akhirnya secara permanen memblokir aplikasi pesan Telegram. Pemblokiran dilakukan atas dasar masalah keamanan nasional. Pasalnya, Telegram menjadi salah satu aplikasi pesan yang sulit dideteksi.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, Telegram merupakan aplikasi tukar pesan berbasis komputasi awan yang memiliki sistem enkripsi. Aplikasi ini membuat para pengguna dapat menghapus pesan dengan pengatur waktu.
Dilansir Aljazeera , Senin (2/4), larangan tersebut diumumkan oleh Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri Iran, Alaeddin Boroujerdi. Dia menilai bahwa keputusan itu dibuat pada tingkat pemerintahan tertinggi.
Kata Boroujerdi, Telegram akan diganti dengan aplikasi pesan tersendiri buatan dalam negeri. Nantinya, Iran akan merilis aplikasi pengganti Telegram pada akhir April 2018.
Apilkasi buatan Pavel Durov dan Nikolai Durov itu memang sangat populer di Iran. Tercatat, sekitar 40 juta orang di Iran menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi.
Kendati begitu, sebelumnya, Iran pernah memblokir Telegram dan Instagram pada Desember 2017. Keputusan itu diambil setelah tewasnya sejumlah warga sipil akibat bentrok dengan aparat keamanan. Iran menduga dua aplikasi itu dipakai untuk menyebarkan materi dan konten propaganda.
ADVERTISEMENT