Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Pendiri media sosial Twitter , Jack Dorsey, mengumumkan dirinya mundur dari jabatan CEO perusahaan. Kabar ini dia ungkap lewat akun Twitter pribadinya, Senin (29/11).
ADVERTISEMENT
Posisi CEO akan diisi oleh Parag Agrawal yang saat ini menjabat sebagai Chief Technology Officer di Twitter. Dorsey akan tetap menjadi anggota dewan sampai masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham tahun depan.
"Saya memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya yakin perusahaan siap untuk tetap berjalan tanpa para pendirinya," kicau Dorsey di akunnya.
Ini adalah kedua kalinya Jack Dorsey melepas jabatan CEO Twitter. Sebelumnya, pria yang juga memimpin perusahaan finansial Square, Inc. itu pernah meninggalkan posisi tersebut pada 2008 silam, dan kembali menjabatnya pada 2015 lalu, setelah pengunduran diri Dick Costolo.
Menurut laporan The New York Times, kepemimpinan Dorsey telah dipertanyakan oleh para karyawan dan investor yang percaya pria berusia 45 tahun itu sudah tidak fokus dan sering menghabiskan banyak waktunya di Square dan kegiatan lain. Bahkan, Dorsey nyaris digulingkan dari posisi CEO Twitter oleh investor Elliot Management pada 2020 lalu.
Jack Dorsey sendiri mendirikan Twitter, bersama Biz Stone, Evan Williams, dan Noah Glass, pada 2006. Pasca-mundur dari CEO Twitter periode pertama, Dorsey membangun penyedia layanan pembayaran digital, Square, bersama Jim McKelvey pada 2009 lalu.
ADVERTISEMENT
Dorsey menjadi satu-satunya orang yang menjabat CEO di dua perusahaan publik (Twitter perdana melantai di bursa saham pada 2013, sementara Square pada 2015) dengan total valuasinya mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS, menurut laporan NBC News.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada kuartal terakhir, Twitter memiliki 192 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi dan meraih pendapatan tahunan 3,7 miliar dolar AS pada akhir 2020.