Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi: Dana Riset Indonesia Rp 26 Triliun dan Akan Dikembangkan
16 Februari 2019 15:09 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Dana riset mendadak jadi sorotan yang menarik bagi publik setelah CEO Bukalapak , Achmad Zaky, berkicau soal dana riset Indonesia yang jauh lebih kecil dari negara tetangga, dan kicauan tersebut menjadi viral di Twitter lantaran ada pernyataan: "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin."
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memerhatikan isu tersebut. Orang nomor satu di negeri ini, sampai mengundang Zaky ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu (16/2). Mereka berdiskusi soal dana riset dan keinginan negara untuk memajukan sumber daya manusia serta riset inovasi.
Dalam kesempatan ini Jokowi mengungkap dana riset yang digelontorkan Indonesia, yaitu sebesar Rp 26 triliun, yang antara lain tersebar di kementerian serta lembaga. Dana ini diharapkan bakal berkembang di masa depan.
"Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset ini kita sudah Rp 26 triliun. Tetapi kita ini harus sebuah kelembagaan besar. Agar arahnya jelas. Tembakannya tepat, sehingga inovasi negara ini bisa muncul-muncul. Sekarang tersebar di kementerian dan lembaga-lembaga. Sehingga fokusnya ke mana. Jadi sudah gede anggarannya sebetulnya. Meskipun ke depan kita ingin mengembangkan," kata Jokowi, dalam jumpa pers.
ADVERTISEMENT
Untuk pihak swasta, Jokowi bilang emerintah sedang dalam proses membicarakan deductible tax atau pengurangan pajak dalam hal pengembangan riset inovasi serta sumber daya manusia.
Jokowi memahami Zaky dan Bukalapak punya semangat meningkatkan kualitas riset inovasi dan sumber daya manusia, untuk menjawab tantangan zaman. Langkah ini telah direalisasikan Bukalapak dengan membangun pusat riset artificial intelligence dan cloud di Bandung bersama Institut Teknologi Bandung (ITB). Bukalapak juga punya rencana membangun pusat riset berikutnya di Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.
Pemerintah era Jokowi juga sangat mendorong startup untuk berkembang dan turut membangun ekonomi digital. Dan oleh karenanya, Jokowi meminta publik untuk tidak tidak membesar-besarkan seruan #UninstallBukalapak di media sosial, karena jika aksi pencopotan aplikasi Bukalapak benar terjadi, itu akan menyakiti usaha kecil menengah yang memanfaatkan platform tersebut untuk berjualan.
ADVERTISEMENT
"Sebab itu saya ajak hari ini untuk hentikan, untuk setop uninstall Bukalapak. Setop! Karena kita harus dorong. Anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas untuk maju," tambah Jokowi.
Dia menambahkan bahwa sama sekali tidak tersinggung atau marah dengan cuitan Zaky di Twitter tempo hari.
Dalam cuitan di Twitter, Zaky menyampaikan kritik terkait dana riset Indonesia yang dinilai masih kecil dan sudah seharusnya ditingkatkan agar bisa menyambut era industri 4.0.
Namun, dalam daftar dana riset yang dipublikasi, Zaky mengambil data itu dari halaman Wikipedia yang berjudul "List of countries by research and development spending," yang sebenarnya informasi Wikipedia itu sendiri tidak bisa dijadikan rujukan akhir mengingat sifatnya sebagai ensiklopedia bebas dan terbuka.
ADVERTISEMENT
Aksi Zaky ini kemudian memancing gelombang komentar dari netizen yang menilai dirinya mendukung salah satu capres tertentu, tetapi hal itu dibantah oleh Zaky. Dalam pertemuan dengan Jokowi, dia menyampaikan permintaan maaf dan telah meluruskan informasi yang ingin dia sampaikan dalam kicauan.
Zaky mengapresiasi langkah Jokowi yang meluangkan waktu dan mengundangnya ke Istana Merdeka. Dia menyampaikan saran kepada pemerintah untuk bersama-sama memajukan kolaborasi dalam riset inovasi.
Cuitan dana riset yang disampaikan Zaky kemarin, bukan hanya ditujukan kepada pemerintah, tetapi juga ditujukan ke pihak kampus dan swasta, yang semua bertujuan memajukan riset inovasi. Dia mengambil contoh dana riset yang besar di Amerika Serikat, dan digarap secara berkelanjutan oleh pemerintah, swasta, sampai akademisi, dan pada ujungnya memberi efek hebat untuk kemajuan industri di segala sektor.
ADVERTISEMENT
"Saya ajak pengusaha untuk bisa kerjasama dengan universitas dan pemerintah. Yuk sama-sama fokus di SDM," katanya.