Kacamata Pintar Google Kembali, Kini Bernama Glass Enterprise Edition

20 Juli 2017 16:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kacamata pintar Google Glass. (Foto: Google)
zoom-in-whitePerbesar
Kacamata pintar Google Glass. (Foto: Google)
ADVERTISEMENT
Lima tahun lalu, Google mengumumkan teknologi baru kacamata pintar bernama Google Glass. Tiga tahun berikutnya, Google menghentikan penjualan perangkat futuristis itu. Sekarang, Google malah mengangkat kembali kacamatanya ke permukaan, dengan kali ini targetnya untuk para pekerja. Alphabet, induk usaha Google, memberikan kesempatan kedua untuk produk yang sempat dinilai gagal dengan memanfaatkan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas pekerja dalam melakukan tugas rumit, seperti menunjukkan langkah-langkah instruksi, membantu memilih peralatan yang tepat, serta memotret dan melaporkan masalah kualitas. Perusahaan juga menyewa pengembang peranti lunak dari luar untuk menyempurnakan Glass. Dengan nama Glass Enterprise Edition, kacamata sekarang memiliki bobot yang lebih ringan dan punya daya hidup baterai yang lama sehingga bisa dipakai pekerja seharian penuh. "Kami menghabiskan dua tahun terakhir bekerja sama dengan 30 mitra ahli untuk membangun solusi peranti lunak dan bisnis yang sesuai Glass untuk para pekerja di bidangnya," kata pemimpin proyek Glass, Jay Kothari, di postingan terbaru blog divis Google X.
ADVERTISEMENT
Selain lebih ringan dan baterai lebih hemat, Glass juga punya kamera yang lebih baik (sensor 5 megapixel di versi sebelumnya ditambah menjadi 8 megapixel), kinerja prosesor dan WiFi yang lebih cepat, dan lampu berwarna merah baru yang akan nyala ketika tengah merekam video. Perubahan yang paling terasa adalah Glass kini mengusung konsep modular sehingga modul Glass dapat bekerja dengan semua jenis kacamata yang ada, termasuk kacamata pengaman industri. Google Glass 2.0 sendiri sudah diujicobakan dan disebar ke 50 lebih perusahaan di Amerika Serikat, seperti DHL, Dignity Health, NSF International, Boeing, dan Volkswagen. Alphabet sudah membuka program untuk para pelaku bisnis yang ingin berpartisipasi.