Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Karyawan Uber Bikin Petisi Minta Travis Kalanick Kembali
23 Juni 2017 19:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Travis Kalanick telah dilengserkan dari posisinya sebagai CEO Uber oleh para pemegang saham yang membuatnya kehilangan peran dalam operasional perusahaan, tetapi ada dugaan suara investor itu tidak sejalan dengan suara para karyawan Uber di kantor pusat San Francisco yang ternyata meminta Kalanick kembali pada perannya.
Recode melaporkan karyawan Uber sedang mengedarkan sebuah petisi yang meminta dewan direksi untuk mengizinkan Kalanick tinggal di perusahaan itu dan mendapatkan peran operasional. Petisi tersebut disampaikan lewat email ke para karyawan.
"Tidak ada yang sempurna, tapi saya pada dasarnya percaya bahwa dia dapat berkembang menjadi pemimpin yang dibutuhkan Uber hari ini dan dia sangat pennting untuk kesuksesan di masa depan," demikian bunyi email itu. "Saya ingin direksi mendengar karyawan Uber bahwa keputusan itu salah dalam menekan Travis pergi dan dia harus dipekerjakan kembali dalam peran operasional.
Kalanick diketahui lengser karena lima pemegang saham utama Uber, memintanya untuk turun tahta. Kelima investor itu adalah perwakilan dari Benchmark, First Round Capital, Lowercase Capital, Menlo Ventures, dan Fidelity Investments.
ADVERTISEMENT
Seketika, karyawan mengungkap ketidakpuasan mereka terhadap dewan direksi. Mereka pun melontarkan protes kepada media yang mencitrakan Kalanick sebagai sosok yang kurang baik.
"Saya marah, sedih, bingung, tapi lebih banyak patah hatinya," kata Margaret-Ann Seger, seorang manajer produk Uber, yang menulis sebuah publikasi di Facebook.
Perihal petisi untuk Kalanick, sekelompok karyawan ini meminta karyawan lain untuk mengunjungi halaman situs web internal Uber, lalu meminta mereka memberi dukungan terhadap Kalanick.
"Pertanyaan saya sederhana: satu klik (dan sebuah opsi catatan) untuk mengekspresikan dukunganmu agar Travis kembali. Nama pendukung akan anonim. Saya akan sampaikan ini kepada dewan direksi," demikian ajakan pada petisi tersebut.
Kalanick sendiri telah ikhlas ia turun tahta dari perusahaan yang ia bangun pada 2009 lalu, dan menginformasikan hal ini kepada staf tentang kepergiannya lewat email.
"Saya mencintai Uber lebih dari apapun di dunia ini dan pada saat yang sulit ini dalam kehidupan pribadi saya, saya telah menerima permintaan para investor untuk mundur sehingga Uber dapat kembali seperti yang dulu dari pada terganggu dengan pertarungan lain," kata Kalanick dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Uber sendiri berkata Kalanick telah memberi perusahaan "ruang untuk sepenuhnya membuka bab baru ini dalam sejarah Uber."
Uber belakangan ini memang dilanda banyak masalah dalam budaya perusahaan. Isu pelecehan seksual, diskriminasi, dugaan kecurangan dalam kompetisi pasar, sampai sengketa paten teknologi dengan Google Waymo, membuat Uber selalu disoroti oleh media massa.
ADVERTISEMENT