Kasus PS Store Jual iPhone Murah, Kok Bisa?

30 Juli 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PS Store. Foto: Instagram/@pst0re
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PS Store. Foto: Instagram/@pst0re
ADVERTISEMENT
Masyarakat tengah dihebohkan dengan kasus dugaan perdagangan handphone ilegal yang dilakukan oleh PS Store. Selama ini, PS Store cukup dikenal publik karena kerap mengiklankan dan menjual produk-produk handphone, khususnya iPhone, dengan harga miring dibandingkan harga pasaran. Bagaimana bisa?
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Bea Cukai Kanwil DKI Jakarta, Ricky M.H menjelaskan, barang legal ialah barang yang memenuhi formalitas kepabean. Jika tidak, maka barang itu ilegal, termasuk miliki PS Store.
Ricky menduga barang dengan harga murah bisa saja dijual secara ilegal dan kualitasnya buruk. Masyarakat pun diminta untuk berhati-hati dan tak tergiur membeli barang dengan harga murah.
"Bisa jadi barang itu ilegal atau barang-barang itu tidak layak, seperti rusak dan refurbished," ungkap Ricky saat dihubungi kumparan, Selasa (28/7).
Terkait keaslian handphone yang dijual PS Store, Ricky mengatakan, upaya pembuktiannya bukan kewenangan Bea Cukai. Ia menegaskan Bea Cukai hanya memastikan masalah legalitas dokumen produk yang dijual.
ADVERTISEMENT
"Terkait masalah ori (original) atau tidak ori itu, tidak menjadi wilayah kewenangan kami karena tidak bisa memastikan itu. Artinya kami hanya melihat dari legalitas dokumen kepabeanannya," ujarnya.
Lalu, bagaimana iPhone bisa dijual dengan harga miring dibanding harga di pasaran? Pakar gadget, Lucky Sebastian menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga iPhone bisa murah. Faktor yang dibahasnya adalah sumber iPhone itu dijual, bisa saja barang itu bekas ilegal, rekondisi, refurbished, atau bahkan curian.
"Harga iPhone bisa murah kemungkinan dari sumber barangnya. Misalnya, barangnya bukan baru, tetapi rekondisi, kemudian barang yang mungkin paketan operator, karena kebanyakan di negara lain smartphone itu dijual operator dengan bundling. Terkadang mereka hanya butuh bundling paket operatornya saja, sementara smartphone-nya dijual. Kemudian barang ilegal ini kan mix, dari rekondisi, refurbished, bundling operator, dan terkadang juga barang curian," terangnya kepada kumparan, Kamis (30/7).
Ilustrasi PS Store. Foto: Instagram/@pst0re
Selanjutnya, Lucky juga menyoroti soal harga iPhone resmi di Indonesia biasanya lebih mahal dari negara lain, seperti Singapura atau Hongkong. Penyeludupan tanpa melengkapi dokumen dan bayar pajak juga bisa bikin harga iPhone dijual murah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kadang di kita barang yang sama harganya lebih mahal memang dari barang negara lain. Contohnya, iPhone resmi di Indonesia Rp 2-3 juta lebih mahal dari iPhone di Singapore atau Hongkong. Kemudian masuk secara ilegal, tidak bayar pajak dan (tidak ada) izin. Akhirnya, ya, harganya bisa lebih miring," ungkapnya.
Lucky menjelaskan, iPhone ilegal sangat mudah diidentifikasi dengan memeriksa nomor International Mobile Equipment Identity atau IMEI. Selain itu, bisa juga dilihat dari kemasan yang lengkap atau tidak dan menawarkan garansi resmi dari Apple.
Masalahnya, saat ini sistem blokir IMEI di Indonesia belum berjalan meski aturannya sudah berlaku per April 2020 lalu. Jika melakukan pengecekan IMEI di situs web imei.kemenperin.go.id, maka kemungkinan besar iPhone ilegal tidak ada di database.
ADVERTISEMENT

Pembelaan Putra Siregar

Sementara pemilik PS Store, Putra Siregar, membantah dirinya telah ditangkap pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kanwil DKI Jakarta akibat diduga menjual barang ilegal.
Dalam akun YouTube Deddy Corbuzier yang ditayangkan Rabu (29/7), Putra Siregar mengatakan dirinya memang pernah ditangkap oleh Bea Cukai, tapi peristiwa itu terjadi pada 2017 lalu. Saat itu, dia berurusan dengan lembaga tersebut karena diduga menyelundupkan handphone ilegal.
"Pernah tapi 2017, tapi saya enggak pernah nipu, prinsipnya enggak mau rugi. Itu (ditangkap) Kepabeanan karena terindikasi, diduga, barang yang saya beli belum selesai pabeannya," jelasnya.
Dia juga menceritakan bisnis penjualan handphone dimulai pada 2017 lalu. Saat itu ponsel yang dijual adalah barang bekas, tapi dia menegaskan tidak ada barang ilegal atau menjual ponsel replika atau yang biasa disebut HDC (High Definition Copy).
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dia menjual smartphone edisi baru dengan garansi resmi hingga saat ini. Dalam menjual barangnya, Putra Siregar selalu berprinsip harga yang jual merakyat tapi kualitas pejabat. Itu mengapa harga iPhone baru yang dijual di PS Store lebih murah dibanding di iBox yang merupakan mitra distributor resmi Apple di Indonesia.
"Kalau sama saya, iPhone misalnya Rp 20 juta di iBox mungkin lebih murah Rp 500 ribu, kalau yang baru. Kita asli semua, no refurbished no replica," jelasnya.