Kecepatan Internet Starlink Akan Turun jika Pelanggannya Bertambah

15 Mei 2024 14:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Starlink. Foto: Hadrian/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Starlink. Foto: Hadrian/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Indonesia sudah melakukan pemesanan dan menggunakan internet satelit Starlink. Layanan tersebut memang menawarkan kecepatan internet tinggi hingga 200 Mbps, tapi kemampuan tersebut akan berkurang seiring bertambahnya pelanggan.
ADVERTISEMENT
Ridwan Effendy, Dosen Prodi Telekomunikasi STEI ITB, mengatakan hal itu dipengaruhi oleh tingkat kepadatan pengguna di suatu area. Karena Starlink pemain baru di industri ISP (internet service provider), gak heran penggunanya belum banyak tersebar.
Dalam beberapa bulan ke depan, ketika jumlah pelanggan Starlink mulai ramai, maka jaringannya akan penuh yang menyebabkan latensi semakin tinggi. Akibatnya, kecepatan internet yang didapat tidak lagi sekencang saat awal kedatangan Starlink.
"Untuk saat ini Starlink memang memiliki kecepatan yang tinggi, bisa 200 Mbps di Bandung, tapi itu hanya beberapa pengguna," kata Ridwan kepada kumparan, Selasa (14/5).
Ilustrasi Starlink. Foto: rarrarorro/Shutterstock
Ridwan menambahkan, sistem komunikasi satelit tidak bisa dibandingkan dengan internet kabel berbasis serat optik, karena pasarnya berbeda. Layanan seperti Starlink lebih cocok untuk pengguna di area rural atau wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) Indonesia, atau bahkan di tengah laut.
ADVERTISEMENT
Sebab, daerah tersebut secara geografis sulit terjangkau infrastruktur jaringan serat optik maupun seluler. Di lokasi seperti ini, internet satelit bisa menjadi solusinya, dengan konsekuensi harga layanan yang lebih mahal dibandingkan berlangganan fixed atau mobile broadband.
Warga yang tinggal di perkotaan, di mana infrastruktur telekomunikasi lebih lengkap, disarankan menggunakan layanan berbasis kabel serat optik untuk memenuhi kebutuhan internet rumahan. Koneksi internet kabel menawarkan kecepatan yang stabil dalam kondisi cuaca apa pun.
Pengalaman tersebut sulit dirasakan oleh internet satelit yang kualitasnya bergantung pada situasi langit. Cuaca buruk juga bisa menyebabkan koneksi melambat atau bahkan terputus.
Belum lagi jaringan akan memadat seiring bertambahnya pelanggan, menyebabkan kecepatan makin melambat. Dengan harga internet satelit yang lebih mahal dibandingkan layanan dari ISP lokal, konsekuensi yang mungkin akan didapat itu menjadi tidak sepadan.
ADVERTISEMENT
"Kalau di kota sebaiknya menggunakan broadband atau seluler. Satelit kalau semakin banyak pengguna, semakin turun kecepatannya dan delay makin besar. Jadi, enggak worth it," ujar Ridwan.