Kemendag Gelar Pameran Game Lokal In Store Promotion Gim Festival di Bandung

24 Juni 2022 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antusias warga saat mencoba mainkan gim lokal di Ciwalk, Bandung pada Kamis (23/6/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antusias warga saat mencoba mainkan gim lokal di Ciwalk, Bandung pada Kamis (23/6/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 15 pengembang game lokal di Indonesia menampilkan karyanya lewat ajang 'In Store Promotion Gim Festival Indonesia' yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/6).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, marak pengunjung mal yang tertarik kemudian mencoba langsung memainkan game di lokasi. Adapun grafis yang ditampilkan game lokal itu pun cukup menarik.
Ada sejumlah game yang nuansa permainannya mirip dengan game non-lokal. Battle of Satria Dewa, misalnya, yang tampak serupa Mobile Legends. Bedanya, karakter di Battle of Satria Dewa berdasarkan tokoh dalam cerita wayang, seperti Gatotkaca hingga Bima.
Lalu, game lokal lainnya yang bernuansa mirip dengan game luar negeri yakni Kitaria Fables. Saat dicoba dimainkan, nuansa Harvest Moon begitu terasa di game tersebut.
Antusias warga saat mencoba mainkan gim lokal di Ciwalk, Bandung pada Kamis (23/6/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan mengatakan, kegiatan itu digelar untuk memperkenalkan game lokal ke masyarakat. Sebab, hanya 0,1 persen atau 2 juta dolar AS dari 2 miliar dolar AS uang masyarakat yang dibelanjakan untuk game lokal tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Ternyata di Indonesia ini masyarakat membelanjakan senilai 2 miliar USD untuk game pertahun. Dan ternyata, dari 2 miliar USD yang di-expand oleh masyarakat kita, hanya terserap oleh game lokal itu 2 juta USD atau hanya 0,1 persen," kata dia.
Padahal, kata Oke, tren perdagangan dunia saat ini, yakni digital ekonomi, salah satunya adalah game. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh e-commerce. Pada 2030 nanti, dia mengaku optimistis industri game di Indonesia bakal menjadi salah satu pemantik pertumbuhan ekonomi.
"Sekarang e-commerce masih mendominasi, tapi nanti sektor lainnya di digital ekonomi akan segera tumbuh termasuk gim," ucap dia.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan, di ajang 'In Store Promotion Gim Festival Indonesia' yang digelar di Ciwalk, Bandung, pada Kamis (23/6/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah agar industri game menjadi bergairah yakni dengan menggelar In Store Promotion Gim Festival Indonesia. Acara tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk buatan Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno, membenarkan game menjadi industri yang digemari di dunia belakangan ini. Dengan begitu, sudah sepatutnya pemerintah membantu mengembangkan industri game lokal.
Antusias warga saat mencoba mainkan gim lokal di Ciwalk, Bandung pada Kamis (23/6/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Adapun kondisi terkini, sambung Cipto, industri game lokal terus mengalami peningkatan sejak 2017 dari sisi jumlah pelaku industri dan keuntungan yang diperoleh para pelakunya. Sejak 2017 hingga 2021, misalnya, jumlah pelaku industri game meningkat dari semula hanya 90 perusahaan menjadi sekitar 350 perusahaan.
"Sementara penghasilan mereka kalau di 2017 hanya kurang dari 1,5 juta USD, tapi sekarang dijual ke dalam negerinya 2 juta USD dan ekspornya 6 jutaan USD per tahun," kata dia.
"Itu sebenarnya peningkatan yang drastis tapi tentu saja dibanding dengan jumlah uang yang kita keluarkan untuk main game masih jauh, tujuan kita masih jauh di depan."
ADVERTISEMENT