Kemenperin Puji Samsung: TKDN Capai 40% & Salah Satu Pemain Elektronik Utama RI

20 Januari 2025 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memuji apa yang telah diinvestasikan dan diproduksi oleh PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) di Indonesia. Samsung disebut sebagai salah satu pemain utama dalam industri elektronik RI.
ADVERTISEMENT
Kemenperin mencatat, pada tahun 2023, sebanyak 28% dari total produksi perangkat HKT (Handphone, Komputer Genggam, Tablet) di Indonesia, disuplain oleh SEIN.
Pada tahun 2024, SEIN telah mengekspor sebanyak 1,56 juta unit produk KHT ke negara-negara ASEAN.
Kemenperin berada dalam posisi untuk memperkuat kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik secara mandiri. Sebanyak 94% produk HKT yang saat ini beredar di RI adalah produk buatan Indonesia. Upaya ini, di satu sisi, juga membantu negara dalam menciptakan lapangan kerja dan transfer teknologi ke Indonesia.
Saat ini, pemerintah berencana menaikkan threshold TKDN produk HKT menjadi 40% dari yang sebelumnya diberlakukan sebesar 35%. Kenaikan threshold TKDN bertujuan memperkuat ekosistem manufaktur lokal.
Menurut Setia Diarta, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Kemenperin, TKDN produk HKT Samsung saat ini rata-rata sudah di angka 37%. Angka TKDN tertinggi ada pada produk HP SM-A356E atau Samsung Galaxy A35 yang mencapai 40,30%.
ADVERTISEMENT
“Mereka rata-rata 37 (persen), tapi ada beberapa produk yang sudah 40 persen,” kata Setia pada awal 2025 saat berkunjung ke Pabrik PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Setia mengunjungi Pabrik Samsung untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan industri ponsel atau HKT, meningkatkan daya saing produk Indonesia, serta mempercepat transformasi Indonesia menuju negara dengan ekonomi berbasis industri yang berkelanjutan.
Nilai ekspor elektronika Indonesia hingga kuartal ketiga 2024 mencapai 10,07 miliar dolar AS yang memberikan kontribusi signifikan pada devisa negara. Sementara nilai perangkat HKT di Indonesia tahun 2024 mencapai 277 juta dolar AS.