Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kena Jebakan Kripto Squid Game, Orang Ini Rugi Rp 400 Juta
3 November 2021 13:57 WIB
·
waktu baca 6 menit
ADVERTISEMENT
Seorang investor cryptocurrency asal Shanghai, China dilaporkan rugi 28.000 dolar AS atau sekitar Rp 400 juta usai berinvestasi di kripto bodong Squid Game. Masalahnya makin pelik karena uang sebanyak itu berasal dari tabungan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Uang kripto Squid Game, yang terdaftar dengan kode SQUID, menghebohkan publik dalam sepekan terakhir karena lonjakan harga yang tak masuk akal. Pada Senin (1/11), kripto tersebut mencapai harga tertingginya di level 2.861 dolar AS (sekitar Rp 40 juta) per koin, sebelum akhirnya mengalami penurunan hingga tak bernilai kurang dari 15 menit kemudian.
Salah satu korban cryptocurrency SQUID adalah Bernard, seorang investor kripto yang berbasis di Shanghai. Kepada CNBC, dia menyebut telah kehilangan 28.000 dolar AS yang berasal dari tabungan hidupnya untuk membeli uang kripto bodong tersebut.
“Keterburuan saya untuk membeli token ini adalah karena satu ide yang masuk ke otak saya bahwa 'Squid Game' sangat, sangat populer sekarang, dan tokennya harus populer sekarang,” kata Bernard, yang meminta diidentifikasi dengan nama depannya saja karena larangan crypto di China, kepada CNBC.
ADVERTISEMENT
Bernard menyebut bahwa ia sebenarnya telah mencari tahu informasi soal uang kripto Squid Game lewat berita di media online. Namun, ia hanya membaca judul utamanya saja dan tak menyimak keseluruhan artikel — yang mana menjelaskan tanda-tanda aneh dari proyek kripto tersebut.
Bernard menyebut bahwa ia membiayai keluarganya dan sekarang khawatir tentang cara membayar tagihan karena kehilangan uang tabungan.
Bernard bukanlah satu-satunya investor crypto yang tampil di media untuk menceritakan kerugian dari SQUID. Sejumlah korban lain juga muncul untuk menceritakan kerugiannya, meski jumlahnya jauh lebih kecil daripada yang dialami Bernard.
Wired, misalnya, melaporkan seorang investor crypto asal Sydney, Australia bernama Harford yang rugi 300 dolar AS setelah menaruh uangnya di kripto Squid Game.
ADVERTISEMENT
Harford bukanlah orang baru di dunia cryptocurrency. Ia telah berkecimpung di dunia trading crypto sejak 2017 dan merasakan manisnya cuan koin meme Shiba Inu yang melonjak 900 persen dalam sebulan terakhir.
Kepada Wired, Harford menjelaskan bahwa ia membeli SQUID senilai 300 dolar AS pada 28 Oktober 2021. Saat itu, satu koin kripto Squid Game cuma setara 0,09 dolar AS. Sebelum berinvestasi, Harford memeriksa transaksi SQUID terlebih dahulu di situs pencatatan Bsc Scan. Ia juga telah mendengar kabar bahwa kripto Squid Game mungkin penipuan, tetapi dia mengacuhkan risiko tersebut dan tetap membeli.
“Saya menyaksikannya terus naik malam itu, menjadi sangat bersemangat karena saya menggandakan atau melipatgandakan uang saya dalam beberapa jam,” kata Harford kepada Wired.
ADVERTISEMENT
Pada 29 Oktober, Harford kemudian menemukan netizen Twitter yang mengeluh tidak dapat menjual uang kripto Squid Game. “Saya tidak yakin pada tahap itu apakah saya telah ditipu atau tidak,” katanya.
Tanda-tanda keanehan uang kripto Squid Game
Uang kripto Squid Game sendiri memiliki sejumlah keanehan sejak awal kemunculannya pada akhir bulan lalu.
Pertama, pendiri platform kripto Squid Game memberikan iming-iming "play-to-earn" bagi investor. Dalam hal ini, para investor dijanjikan dapat melakukan permainan layaknya serial TV Squid Game untuk memperbesar jumlah koin yang dimiliki. Meski menarik, skema ini mirip seperti skema Ponzi yang umum ditemukan dalam kasus penipuan.
Menurut laporan The Washington Post, sejumlah pengamat cryptocurrency juga telah mewanti-wanti risiko berinvestasi di uang kripto Squid Game. Sebab, akun media sosial pengembang uang kripto tersebut tidak mengizinkan pengikut atau pelanggan untuk berkomentar. Dokumen whitepaper uang kripto tersebut juga ditulis secara amatir dengan banyak kesalahan ejaan dan gramatika yang buruk.
ADVERTISEMENT
Gizmodo pun melaporkan bahwa situs web platform kripto Squid Game, yang dihosting di SquidGame.cash, baru berusia tiga minggu. Situs ini dipenuhi dengan kesalahan ejaan dan tata bahasa yang aneh.
Seiring dengan kemunculan laporan investor yang enggak bisa menjual kembali koin SQUID mereka, situs penyedia data harga cryptocurrency Coin Market Cap bahkan telah mendesak calon pedagang untuk "sangat berhati-hati".
"Kami telah menerima banyak laporan bahwa situs web dan media sosial tidak lagi berfungsi & pengguna tidak dapat menjual token ini di Pancakeswap," menurut keterangan situs Coin Market Cap.
"Harap lakukan uji tuntas Anda sendiri dan berhati-hatilah. Proyek ini, meskipun jelas-jelas terinspirasi oleh acara Netflix dengan nama yang sama, tidak berafiliasi dengan properti intelektual resmi," jelas situs pemantau harga kripto tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebab harga uang kripto Squid Game runtuh
Kecurigaan pada uang kripto Squid Game memuncak saat pendirinya kedapatan menguangkan koin mereka sendiri dengan uang sungguhan. Dalam dunia kripto, manuver ini dikenal sebagai rug pull (gulung tikar), yang merupakan tanda di mana pengembang kripto terkait meninggalkan proyeknya dan melarikan diri dengan dana investor, membuat uang kriptonya jadi tak lagi bernilai.
Para pedagang kripto bahkan dapat menyaksikan manuver rug pull tersebut lewat pencatatan digital Bsc Scan. Dalam pencatatan tersebut, pendiri uang kripto Squid Game yang tidak dikenal terpantau menarik dana sekitar 3,3 juta dolar AS.
“Squid Game Dev tidak ingin melanjutkan proyeknya,” tulis para pengembang di channel Telegram mereka pada Senin (1/11). Channel pengembang uang kripto Squid Game mengatakan di Telegram bahwa mereka “tertekan” oleh penipu dan “kewalahan dengan stres.”
ADVERTISEMENT
“Sekali lagi maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami,” bunyi pesan dari channel Telegram pengembang uang kripto SQUID, tak lama setelah nilainya habis. “Jika ada yang aneh mulai keluar darinya, abaikan saja. Terima kasih!"
Sehari setelah nilai uang kripto SQUID terkuras habis, beberapa investornya bercerita ke Coin Market Cap tentang kerugian yang mereka alami. Kebanyakan dari mereka rugi mulai dari satu hingga puluhan dolar karena membelinya saat harga kripto Squid Game masih murah.
Pesan bagi investor crypto
Coin Market Cap pun menyarankan agar investor crypto secara teratur meneliti situs web proyek uang kripto yang hendak mereka investasikan untuk melihat apakah informasi tentang pendiri ditampilkan dengan jelas.
Situs web Squid Game memang menampilkan seorang bernama David Kanny sebagai CEO. Dia disebut sebagai alumni Irvine University of California yang memiliki pengalaman lima tahun di Netflix. Namun, tidak ada profil LinkedIn atas orang bernama David Kanny.
ADVERTISEMENT
Eksekutif uang kripto Squid Game lain, seperti Mabel Jah, Kevin Sam, Christian Abbigail, Daniel Jolia, dan Lawrence Dan, juga tidak ditemukan di Google.
Menyusul kasus ini, Bernard menyebut bahwa ia telah melaporkan uang kripto Squid Game ke FBI dan Komisi Sekuritas dan Bursa di AS. Meski demikian, ia tidak dapat mengambil tindakan lebih lanjut, karena dia tidak dapat mengajukan laporan ke polisi setempat di sekitarnya.
“Di China, tidak legal untuk memperdagangkan cryptocurrency,” kata Bernard.
Di sisi lain, korban kripto SQUID lain menganggap laporan kepada otoritas justru menyalahi prinsip uang kripto yang bebas dari regulasi. Contohnya adalah Harford, yang kini sudah merelakan kerugiannya.
“Bagi saya, crypto adalah tentang pasar bebas tanpa regulasi,” kata Harford. “Saya tidak berpikir orang yang menginginkan deregulasi bisa mengeluh ketika hal seperti ini terjadi. Anda hidup dengan pedang, Anda mati oleh pedang. Itulah kripto.”
ADVERTISEMENT