Kenali DxOMark, Si Penilai Kualitas Foto Kamera Ponsel dan Mirrorless

6 Oktober 2017 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemampuan kamera belakang iPhone X. (Foto: Apple)
zoom-in-whitePerbesar
Kemampuan kamera belakang iPhone X. (Foto: Apple)
ADVERTISEMENT
Nama DxOMark semakin sering disebut. Di media sosial, maupun oleh para vendor yang merilis produk terkait dengan kamera. Terakhir, nama organisasi ini disebut oleh Google ketika meluncurkan Pixel 2 dan Pixel 2 XL. Google berkata ponsel Android terbaru buatannya mendapatkan skor tertinggi di DxOMark untuk urusan kualitas kamera.
ADVERTISEMENT
Unit kamera memang jadi faktor terpenting di ponsel pintar untuk menarik hati konsumen. Dan oleh karenanya, unit ini menjadi sorotan tersendiri dan secara khusus dibandingkan kualitasnya dalam merekam foto maupun video.
DxOMark sendiri telah mengukur dan menilai kualitas sensor gambar, kamera, serta lensa sejak 2008 silam. Bukan hanya kamera profesional yang dinilai oleh DxOMark, tapi juga kamera yang disematkan pada smartphone. DxoMark sudah dipercaya dan sering digunakan sebagai patokan kualitas kamera terbaik oleh berbagai pihak, termasuk media.
DxOMark secara hakiki adalah situs web yang menyediakan informasi soal teknis kualitas kamera, lensa, sensor, kamera ponsel, sampai dengan kamera aksi. Kualitas ini kemudian dianalisis dan hasil akhirnya adalah berupa rating atau skor.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan bagian dari sebuah perusahaan software bernama DxO Labs yang berbasis di Boulogne-Billancourt, Prancis. Perusahaan ini mengembangkan software pemrosesan gambar.
Penilaian yang dilakukan DxOMark berdasarkan ribuan pengambilan foto dan video klip. Sejak berdiri, sudah ada lebih dari 10 ribu perangkat yang diuji oleh DxOMark, dan mereka mengklaim sebagai penyedia database kualitas foto terbesar di dunia.
Dalam situs resminya, DxOMark memaparkan bagaimana cara mereka melakukan penilaian kualitas foto. Terbagi menjadi tiga, cara itu berbeda-beda untuk sensor kamera, lensa, dan mobile alias smartphone.
1. Sensor Kamera
DxOMark mengukur kualitas foto dari sensor kamera dengan cara mengambil gambar dalam format RAW, yang kemudian semuanya dianalisis sebelum diproses menjadi JPG. Ada tiga kriteria yang menjadi dasar penilaian untuk sensor kamera, yaitu sensitivitas warna, noise, dan sensitivitas ISO alias kecepatannya.
ADVERTISEMENT
2. Lensa
Sementara untuk lensa, DxOMark melakukan pengukuran kualitas dari lensa yang dapat diganti pada kamera yang bisa mengambil gambar dalam format RAW. Kriteria penilaian dari sisi lensa lebih beragam dibandingkan sensor kamera, seperti resolusi, distorsi, vignetting, transmisi cahaya, dan ketepatan warna.
3. Mobile/Smartphone
Pengujian ini dilakukan berdasarkan hasil foto format JPG dari smartphone, termasuk dalam mode video. DxOMark menganalisis performa dari semua sektor lensa, sensor, kontrol kamera, dan proses gambar.
Untuk meningkatkan proses evaluasi di dalam laboratoriumnya, DxOMark menghadirkan komponen besar yang ada lebih dari 50 situasi indoor serta outdoor realistis.
Ada beberapa kriteria yang menjadi patokan penilaian kualitas kamera pada smartphone, daftarnya adalah sebagai berikut.
- Eksposur dan kontras
ADVERTISEMENT
- Pewarnaan
- Tekstur dan noise
- Autofokus
- Bingkai gambar, vignetting, ketepatan warna
- Flash
- Zoom di beberapa subjek
- Bokeh
Sedangkan untuk video, penilaian dilakukan dengan kriteria eksposur, pewarnaan, tekstur, noise, autofokus, bingkai gambar, dan kestabilan.
Saat ini, ponsel pintar dengan kualitas kamera terbaik menurut DxOMark adalah Google Pixel 2 yang baru saja dirilis oleh Google. Kualitas kamera Pixel 2 mendapat skor 98. Meski mengandalkan kamera tunggal, Pixel 2 dapat mengalahkan ponsel berkamera ganda seperti iPhone 8 Plus dan Samsung Galaxy Note 8 yang memiliki skor 94.