Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kenapa Samsung Masih Rilis HP Rp 1 Jutaan? Review Samsung Galaxy A03
1 April 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 6 menitSiapa yang menduga Samsung masih mengeluarkan HP entry level Rp 1-jutaan? Januari 2022 lalu, ketika publik bersiap menyambut flagship smartphone Galaxy S22 Series dan tablet Galaxy Tab S8, Samsung Galaxy A03 nyempil sebagai amunisi Samsung untuk bersaing di pangsa pasar smartphone murah.
Harga Galaxy A03 tidak sampai Rp 2 juta. Dengan harga segini, kita harus membatasi ekspektasi, karena berlaku jargon; "Ada harga, ada rupa."
Galaxy A03 versi RAM 3 GB dipatok Rp 1.599.000 dan RAM 4GB Rp 1.799.000. Kalau kamu butuh smartphone yang dipakai sekadar untuk halo-halo, berkirim pesan, dan budget-nya berada di rentang harga tersebut, mari kita eksplorasi lebih lanjut perangkat ini.
Audio + Speaker
Smartphone ini hanya membawa satu speaker yang terletak di sisi bawah. Suara maksimalnya tidak terlalu keras. Kurang enak untuk mendengarkan musik dan menonton film durasi panjang.
Volume yang tidak terlalu keras ini cukup ganggu ketika melakukan panggilan telepon di tempat yang agak bising, sehingga earphone adalah solusi kalau mau teleponan dengan nyaman.
Dia masih membawa jack audio 3.5mm. Ada yang menarik dari port tersebut. Di sana ada sejenis kail yang mengikat sambungan logam earphone sehingga tidak mudah lepas.
Samsung cukup baik membekali Galaxy A03 dengan Dolby Atmos. Saya mencoba menggunakan fitur ini untuk mendengar musik di YouTube dan Spotify. Hasilnya lumayan memperjelas dan memperkaya suara, walaupun tidak terlalu signifikan.
Dolby Atmos hanya bisa digunakan dengan earphone dan speaker eksternal (baik Bluetooth dan kabel), dan tidak mendukung saat digunakan di speaker bodi.
Jika merasa earphone kabel sudah kurang relevan, Galaxy A03 sudah mendukung Bluetooth 5.0. Ia bisa di-pairing dengan TWS Galaxy Buds keluaran terbaru.
Layar
Agak disayangkan Galaxy A03 hanya membawa layar PLS TFT, meski ia dirilis tahun 2022. Tetapi itu bisa dimaklumi mengingat harganya yang sangat terjangkau.
Untuk pengalaman penggunaannya sendiri, layarnya cukup terang dan warnanya tajam. Warna yang didukung layar PLS TFT tidak terlalu banyak, tapi itu tidak terlalu penting bagi kamu yang bukan fotografer atau kreator video yang membutuhkan akurasi warna tingkat tinggi. Layarnya tidak dibekali tempered glass tambahan.
Saya mencoba menonton beberapa video YouTube selama satu jam. Kecerahannya terbilang cukup, tidak menghilangkan detail dari tayangan. Worth it untuk HP entry level. Ditambah lagi dengan ukuran layarnya yang besar.
Layar HP ini berukuran 6,5 inci dengan dimensi perangkat 164.2 x 75.9 x 9.1 mm. Ukuran layar ini cukup memberi experience nonton film/series yang baik dari HP. Hanya saja speaker-nya, seperti yang sudah saya singgung di awal, kurang keras dan kurang pas untuk menonton video durasi panjang.
Refresh rate-nya sendiri hanya 60Hz. Sudah lebih dari cukup untuk penggunaan teleponi dasar. Kalau diajak main game ringan, layarnya terbilang lumayan, mulai dari tampilan, warna, dan ketajaman layar. Respons tombol layar tidak ada masalah yang berarti untuk main game ringan.
Kamera
Benar, jangan berharap banyak untuk kameranya. Kamera utama resolusi 48 MP, didukung kamera depth sensor 2 MP. Saya mencoba menangkap beberapa gambar di kondisi terang outdoor. Warnanya tidak terlalu akurat, dan cenderung tersaturasi. Warna hijau kurang hijau, warna kuning kurang kuning.
Kamera 48 MP ini mendukung Mode Pro, pengguna bisa mengatur shutter speed, ISO, dan sebagainya. Perlu diingat, ketika menggunakan Mode Pro, pengguna tidak bisa melakukan zoom.
Untuk kondisi minim cahaya, menurut saya terlalu banyak noise, baik kamera depan maupun kamera belakang.
Video sulit untuk diandalkan. Resolusinya rendah. Terlalu shaky kalau dipakai untuk perekaman yang bergerak. Galaxy A03 bukan pilihan yang baik jika mencari HP untuk ngonten.
Kamera depan beresolusi hanya 5 MP. Kualitasnya kurang untuk foto selfie. Tapi menurut saya, ini cukup untuk sekadar video call.
Tentang video call, kualitas kamera terbilang cukup, suara saya jelas terekam, begitu pula suara lawan bicara saya. Lagi-lagi, volumenya terlalu kecil dan akan bikin repot kalau video call di tempat bising.
Bodi + Baterai
Boleh dibilang, Galaxy A03 memiliki bodi yang elegan untuk kelasnya. Dua kamera dan satu flash berada di 'rumah' kotak sebagai modul kamera. Ini terkesan seperti HP mahal. Sementara kamera depan didesain waterdrop.
Di bodi belakang ada tekstur diagonal yang saling menyilang layaknya kain. Bodi ini terbuat dari plastik.
Di bagian bawah ada port Micro USB 2.0, jack audio 3.5mm, mikrofon dan speaker. Betul, dia masih pakai port Micro USB. Di sisi kanan ada tombol kunci dan volume. Di kiri ada tiga slot kartu, yang terdiri dari dua slot SIM card dan satu slot kartu memori Micro SD—mendukung sampai 1 TB.
Pada box produk terdapat kepala charger dan kabel data USB 60 cm. Daya charger-nya hanya 10W. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk mengisi baterai dari 5% sampai 100%.
Sekali selesai dicas, Galaxy A03 dapat digunakan seharian karena kapasitas baterai 5.000 mAh. Sepengalaman saya dengan penggunaan yang tidak berat, baterainya bisa digunakan seharian dan masih sisa sekitar 30%.
Experience Main Game
Saya menginstal dua game untuk menguji performa Samsung Galaxy A03, yakni Wildrift (MMORPG) dan Call of Duty Mobile (FPS).
Di pengaturan dalam game, perangkat hanya bisa mendapatkan pilihan kualitas grafik paling rendah, pukul rata kiri. Ketika ada sejenis transisi atau animasi efek karakter yang sifatnya cepat muncul di game, grafiknya agak macet.
Misal, animasi karakter mati di Call of Duty Mobile dengan efek warna-warni nan rumit. Tidak ada jeda proses animasi, tapi HP langsung melompat dari frame pertama animasi, kemudian freeze sejenak, lalu langsung ke frame animasi terakhir. Ini tidak bisa dipaksakan mengingat Galaxy A03 bermodal CPU Octa-core (2x1.6 GHz & 6x1.6 GHz).
Bermain selama 3 jam, HP tidak terasa panas banget. Dalam kurun waktu yang sama baterai terkuras hanya 30%.
Disayangkan pada game Call of Duty Mobile, beberapa kali ada bug grafik yang mengganggu. Beberapa objek di game tidak ter-render. Dinding menghilang dan lawan bisa terlihat. Kalau kata orang "ini cheat x-ray," tapi bedanya ini tidak butuh cheat.
Satu lagi yang cukup disayangkan. Galaxy A03 tidak dilengkapi sensor gyroscope. Sensor gyro cukup krusial untuk bermain game FPS, selain mengandalkan usapan jempol untuk membidik.
Fitur lain
Ada fitur andalan Samsung QuickShare di sini, yang memungkinkan pengguna berbagi file antar perangkat Samsung dengan cepat. Untuk keamanan biometrik, Galaxy A03 hanya bisa mendeteksi wajah, dan tidak ada fitur finger print.
Takeaways
Berdasarkan pengalaman memakainya selama kurang lebih sebulan, Samsung Galaxy A03 adalah perangkat yang worth it untuk kelas entry level. HP ini cocok buat pengguna yang membutuhkan smartphone untuk meladeni kebutuhan aktivitas digital menikmati konten media sosial, teleponan, kirim pesan WhatsApp, dan bermain beberapa game ringan. Semua kemampuan itu setimpal dengan harga jualnya yang tak sampai Rp 2 juta.
Sektor kameranya masih bisa meladeni kebutuhan foto, tapi agak sulit untuk diajak perekaman video. Perangkat ini mendukung koneksi seluler 2G, 3G, 4G LTE, dan belum support 5G.