Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Aplikasi dalam keluarga Facebook , termasuk WhatsApp dan Instagram, sempat mengalami gangguan yang menyebabkan konten foto dan video tidak bisa diakses. Meski kini gangguan itu telah diatasi, tapi ada cerita yang tertinggal di baliknya.
ADVERTISEMENT
Di India, ketika momen WhatsApp tumbang tersebut, ternyata ada orang-orang tak bertanggung jawab yang menyebar hoaks. Beberapa pengguna di India mendapatkan pesan yang berisi penggunaan WhatsApp akan dikenakan biaya di masa mendatang.
Untuk membuat hoaks itu meyakinkan, pelaku sampai membawa-bawa nama Google di pesan itu. Nah, bila kamu salah satu yang termakan hoaks itu, perlu diketahui bahwa WhatsApp dimiliki oleh Facebook , bukan Google. Tampaknya si penyebar hoaks kurang pintar untuk mengelabui orang-orang.
“Kepada pengguna WhatsApp. Karena adanya gangguan pada satelit dan berdampak pada jaringan kami, WhatsApp akan dilarang selama seminggu. Di mana Anda tidak dapat mengunduh video, foto, suara dan Status. Tolong teruskan pesan ini ke semua teman, grup, bahwa tumbangnya WhatsApp bukan disebabkan oleh jaringan Anda. Terima kasih. Google.” tulis isi pesan tersebut, dilansir The Indian Express.
ADVERTISEMENT
Dalam screenshot tersebut, terlihat ada tambahan informasi kalau WhatsApp akan dimatikan pada pukul 11.30 malam waktu setempat hingga 6.00 pagi setiap harinya. Sementara itu hoaks lainnya, ada klaim yang menyebutkan bahwa itu adalah kebijakan dari Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Tentu saja kabar itu adalah hoaks. Sebelumnya, pesan seperti itu pernah populer beberapa waktu lalu. Pengguna dipaksa untuk meneruskan pesan agar tidak dikenakan biaya untuk penggunaan platform-nya. Tumbangnya layanan keluarga Facebook bukan cuma sekali dijadikan momentum bagi oknum-oknum penyebar hoaks.
Facebook sendiri telah memberikan pernyataan terkait penyebab tumbangnya layanan mereka. Raksasa media sosial tersebut mengaku gangguan itu disebabkan maintenance rutin yang dilakukan perusahaan.