Kisah di Balik Chip yang Menghubungkan Miliaran Manusia

27 Februari 2018 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irwin Jacobs (Foto: Qualcomm.com)
zoom-in-whitePerbesar
Irwin Jacobs (Foto: Qualcomm.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia mungkin akan berbeda bila Irwin Jacobs mengikuti saran guru pembimbingnya sewaktu SMA yang mengklaim tak ada masa depan dalam dunia sains dan teknologi. Tak akan ada chip canggih produksi Qualcomm yang menghubungkan miliaran manusia dalam ponsel Anda seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Jacobs (84) adalah salah satu pendiri Qualcomm, perusahaan teknologi berbasis riset dan pengembangan, yang produknya menempel di perangkat ponsel berbagai merek terkenal dunia, mulai dari Samsung, Huawei, sampai Xiaomi. Nama Snapdragon-mungkin lebih Anda kenal- karena sering disebut dalam produk-produk ponsel tersebut.
Tak hanya perangkat mobile, kini Qualcomm juga melebarkan sayap ke industri teknologi otomotif, jaringan, sampai Internet of Things (IoT) atau barang-barang sehari-hari yang menggunakan teknologi internet. Miliaran manusia memanfaatkan teknologi itu untuk membuat hidup lebih mudah.
Bagaimana Qualcomm bisa menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam urusan inovasi dan temuan? Jawabannya berawal dari Jacobs. Setelah sempat masuk ke sekolah perhotelan, Jacobs akhirnya memutuskan banting setir masuk pendidikan teknik elektrik. Baginya, belajar tentang perhotelan terlalu ‘mudah’.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya dia menyelesaikan program doktor di MIT, lalu menjadi pengajar di University of California. Selama di sana, dia menjadi profesor dengan aktivitas mengajar dan riset. Itulah cikal bakal semangat riset dan pengembangan yang akan ditularkan Jacobs di Qualcomm.
Modem Qualcomm Snapdragon X50 5G. (Foto: Qualcomm)
zoom-in-whitePerbesar
Modem Qualcomm Snapdragon X50 5G. (Foto: Qualcomm)
Sebelum memulai Qualcomm, Jacobs sempat membangun perusahaan bernama Linkabit Corp, sebuah perusahaan konsultasi terkait teknologi. Setelah itu, dia pensiun mengajar dan menjadi seorang entrepreneur.
Singkat cerita, Jacobs kemudian mendirikan Qualcomm bersama enam rekannya di Linkabit. Tak ada produk, tak ada rencana bisnis, dan staf yang sangat sedikit. Tujuannya mereka hanya satu: tekad untuk mencieptakan ‘QUALIty COMMunications’ (Qualcomm) bagi masyarakat dunia.
Mobil otonom 5G Qualcomm. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil otonom 5G Qualcomm. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Semangat itu kemudian ditularkan sampai sekarang kepada para penemu di Qualcomm. Mereka diajak untuk membangun sebuah produk yang relatif ‘kecil’ secara fisik namun bisa bermanfaat bagi miliaran manusia di dunia.
ADVERTISEMENT
“Semangat inovasi ini berawal dari para pendiri perusahaan kami. Mereka berasal dari dunia akademik. Mereka profesor dan peneliti,” kata VP Marketing Qualcomm Pete Lancia, saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) di arena Mobile World Congress, Selasa (27/2).
VP Marketing Qualcomm Pete Lancia (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
VP Marketing Qualcomm Pete Lancia (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Menurut Lancia, awalnya Qualcomm nyaris tak dianggap dalam dunia teknologi mobile. Namun dengan usaha yang tekun, mereka akhirnya bisa menembus pasar dunia.
Hal ini tak terlepas dari semangat inovasi yang dibangun di Qualcomm. Para penemu diberi tempat yang luar biasa agar bisa selalu berinovasi. Rangsangan ide sampai semangat untuk berbagi untuk masa depan dunia yang lebih baik ditumbuhkan.
“Kalau saya jadi penemu di Qualcomm, di kartu nama saya akan tertulis bahwa saya penemu,” ucap Lancia menceritakan para penemu di Qualcomm.
Perusahaan teknologi Qualcomm. (Foto: Mike Blake/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Qualcomm. (Foto: Mike Blake/Reuters)
Qualcomm menginvestasikan setiap tahunnya 50 miliar dolar AS untuk pengembangan dan riset. Sekitar 20 persen dari keuntungan perusahaan juga dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan riset. Riset dan semangat meneliti adalah jiwa dari Qualcomm.
ADVERTISEMENT
Qualcomm saat ini sudah berdiri selama hampir 33 tahun. Sejak tahun 1985, mereka sudah terlibat dalam berbagai produk teknologi mobile. Mulai dari CDMA, LTE, sampai sekarang 5G. Berbekal pengalaman riset dalam dunia mobile, sekarang mereka juga memiliki produk yang berhubungan mobil otonom, Internet of Things, sampai urusan jaringan.