Kisah Hendro Yulius Putro Bangun Sekolah Robotik, Mulai dari Anak-anak

14 Juli 2020 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 bidang teknologi sekaligus Pencetus Yayasan AWG Robotic Course Surabaya, Hendro Yulius Putro (foto diambil sebelum COVID-19). Foto: Astra International
zoom-in-whitePerbesar
Penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 bidang teknologi sekaligus Pencetus Yayasan AWG Robotic Course Surabaya, Hendro Yulius Putro (foto diambil sebelum COVID-19). Foto: Astra International
ADVERTISEMENT
Hendro Yulius Putro punya cita-cita memperluas teknologi robotik untuk turut membangun Indonesia. Perlahan tapi pasti, cita-cita dia tuangkan dengan mencetus sekolah robotik Yayasan Adicita Wiraya Guna (AWG) Robotic Course di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Sekolah itu kini memiliki banyak siswa berprestasi pada bidang robotika, baik di dalam dan luar negeri. Berkat usahanya memperkenalkan robot ke anak-anak, Hendro memperoleh penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia tahun 2019.
Pria lulusan Universitas Negeri Surabaya ini menjadi yang pertama menggagas ide ekstrakurikuler bidang teknologi robot di sekolah. Itu muncul setelah sekolah tempatnya mengajar hampir tutup karena kekurangan siswa. Lewat ekstrakurikuler robotika itu, Hendro berhasil mendongkrak nama sekolah SMP Islam Al Azhar 13 Surabaya. Ia kemudian didapuk sebagai wakil kepala sekolah.
Prestasi mulai datang untuk ekstrakurikuler ini. Satu tahun setelah ide tersebut muncul, Hendro memperoleh penghargaan khusus di Olimpiade Robot Internasional yang saat itu berlangsung di kota Beijing, China.
Hendro Yulius Putro sedang merakit robot. Foto: Astra International
Kesuksesannya itu membuat ia yakin bahwa setiap sekolah bisa membangun negeri lewat teknologi dan robot. Yayasan AWG Robotic Course pun akhirnya ia dirikan.
ADVERTISEMENT
“Masa depan adalah milik kita yang menyiapkannya sekarang. Kelak, peran teknologi akan mendisrupsi banyak hal,” ujar Hendro. “Tingkatkan kepedulian terhadap teknologi untuk terus belajar dan menghasilkan karya-karya,” lanjutnya.
Saat ini, Yayasan tersebut telah memiliki sekitar 400 siswa dan bekerja sama dengan 21 sekolah di Surabaya, Solo, Pasuruan, Gresik, Palu, hingga Sorong.
Hendro membagikan kisah inspiratifnya ini pada sebuah webinar SATU Indonesia bersama dengan Young On Top pada Sabtu (11/7) lalu. Webinar itu dilaksanakan bersama Ernest Prakasa dan Brisia Jodie.
Hendro Yulius Putro mengajarkan ilmu robotik ke anak. Foto: Astra International
Tahun ini, SATU Indonesia Awards kembali menjaring anak muda yang tak kenal lelah memberikan manfaat kepada sekitarnya. Apresiasi tersebut akan Astra International bagi menjadi lima bidang: kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Khusus tahun ini, Astra juga menambah satu apresiasi khusus bagi mereka yang berjuang melawan pandemi virus corona.
Sejak dibuka pada 2 Maret 2020 lalu, lebih dari 7 ribu orang telah mendaftar. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat hingga melebihi jumlah pendaftar pada tahun 2019 yang mencapai 8.654 orang.
Pendaftaran Astra SATU Indonesia Awards dapat diakses melalui tautan www.satu-indonesia.com/. Calon pendaftar juga dapat membuka akun Instagram, YouTube, Facebook, serta Twitter dari SATU Indonesia.