Kisah Sukses PJJ SMP di Ambon Berkat 4G/LTE Telkomsel, Belajar Seru dengan Kuis

22 Juli 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bantuan kuota Telkomsel. Foto: Dok. Telkomsel
zoom-in-whitePerbesar
Bantuan kuota Telkomsel. Foto: Dok. Telkomsel
Sejak kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diberlakukan April 2020, Inggrid Noya (56) berupaya keras mendorong murid-muridnya, serta orang tua murid, untuk menyukseskan proses belajar dari rumah. Adaptasi, adalah kata kunci untuk kesuksesan PJJ, karena semua pihak yang terlibat wajib menyesuaikan diri dengan beberapa faktor penting.
Guru dan murid harus beradaptasi dengan cara belajar online. Begitu juga dengan orang tua, yang harus lebih aktif mengawasi anak belajar. Jika pengawasan proses belajar anak tidak dilakukan secara intensif, maka sangat mungkin murid jadi abai dan kegagalan PJJ ada di depan mata.
Meminta komitmen orang tua adalah langkah pertama Inggrid untuk menyukseskan PJJ di kelasnya. Guru mata pelajaran Bahasa indonesia di sebuah SMP Negeri di Ambon ini meminta orang tua murid untuk terlibat mengawasi proses belajar dalam jaringan. Ini dilakukan setiap hari, berulang, tiada bosan.
Secara paralel, Inggrid juga minta orang tua murid memfasilitasi anak murid dengan gadget untuk belajar. Bisa laptop, tablet, atau smartphone. Ini juga bukan perkara mudah. Kemampuan ekonomi setiap orang tua berbeda. Ada murid yang harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan perangkat penunjang PJJ.
Belum lagi mengedukasi orang tua dan murid soal peranti lunak pendukung PJJ. Sekolah menyediakan tim khusus untuk memberi solusi bagi guru dan siswa yang punya kendala teknis saat PJJ.
Ilustrasi belajar jarak jauh. Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Proses PJJ Inggrid dikemas dengan memanfaatkan platform Google untuk belajar, mulai Google Docs, Google Classroom, hingga aplikasi konferensi video Google Meet. Dia juga membuat grup WhatsApp dengan para murid. Ada satu grup lagi berisi dirinya dengan para orang tua murid untuk menyampaikan evaluasi proses belajar mengajar.
Tantangan berikutnya, adalah soal jaringan internet. Pilihan jaringan internet di Ambon tidak banyak. Operator telekomunikasi yang memberi layanan prima bisa dihitung jari. Inggrid menjatuhkan pilihannya pada Telkomsel, karena ini adalah operator seluler pertama yang hadir di daerah tempat tinggalnya. Sekarang, di masa yang serba butuh internet cepat, jaringan 4G/LTE Telkomsel adalah yang terbaik di sana, kata Inggrid.
Urusan isi pulsa Telkomsel juga mudah. “Sampai di kios-kios kecil ada yang jual pulsa Telkomsel. Kalau provider lain kita harus ke counter besar. Lokasinya lumayan jauh,” katanya.
Sebenarnya, ada perusahaan seluler lain yang hadir di kota itu, tapi kekuatan sinyalnya tidak stabil dan sangat tergantung dengan lokasi.

Dukungan Telkomsel untuk PJJ

Manajemen Telkomsel punya komitmen membangun BTS 4G/LTE-nya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Sejak 2015, perusahaan ini berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), untuk membangun BTS yang memanfaatkan dana USO (Universal Service Obligation), yang keseluruhannya kini sudah terhubung dengan teknologi jaringan 4G/LTE Telkomsel.
Hingga kuartal satu 2021, Telkomsel sendiri memiliki total BTS lebih dari 234.000 unit untuk melayani lebih dari 164 juta pelanggan di sekitar 95 persen wilayah populasi Indonesia. Telkomsel juga telah berkomitmen untuk membangun jaringan 4G/LTE di sekira 1500 wilayah non-3T yang selama ini belum mendapatkan akses telekomunikasi hingga 2022 nanti, atau sesuai dengan yang diamanahkan pemerintah.
Seorang teknisi melakukan pemeliharaan jaringan Telkomsel di menara BTS. Foto: Telkomsel
Menkominfo Johnny G. Plate, telah memberi arahan agar jaringan 4G/LTE bisa menjadi tulang punggung pemerataan jaringan internet Indonesia. Internet kecepatan tinggi diharapkan dapat mendukung kualitas hidup masyarakat, termasuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh yang sangat diperlukan di masa pandemi COVID-19.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengatakan sejak dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Telkomsel punya sejumlah program untuk mendukung sektor pendidikan tersebut, termasuk menghadirkan paket data Ilmupedia dan Conference yang keunggulannya terus diperbaharui menyesuaikan kebutuhan para pendidik dan peserta didik.
"Produk terbaru yang telah dihadirkan Telkomsel adalah Paket Kuota Belajar 10 GB seharga Rp 10, yang menggabungkan keunggulan Paket Ilmupedia dan Conference, untuk kemudahan akses layanan e-learning dan ratusan situs sekolah/kampus, serta layanan konferensi video," terangnya.
Telkomsel juga sukses mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, untuk memberi kuota belajar kepada pelajar, mahasiswa, guru dan dosen, dengan memastikan ketersediaan produk dan layanan bernilai tambah, yang didukung pemerataan jaringan broadband yang berkualitas dan penambahan kapasitas yang mencukupi hingga seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Selama berlangsungnya program bantuan kuota internet untuk tenaga pengajar dan pelajar/mahasiswa di tahap 1 dan 2, Telkomsel telah mendukung dengan melakukan penyaluran sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ilustrasi bantuan kuota Telkomsel. Foto: Dok. Telkomsel
Di Ambon, kebanyakan pendidik dan peserta didik memakai jaringan 4G/LTE Telkomsel. Sany Tahapary (41) selaku ibu dari Rey, murid Inggrid, mengaku terbantu dengan kuota belajar yang diberikan Kemdikbudristek di nomor Telkomsel-nya. Sany mengawasi agar kuota internet, hingga gadget yang digunakan sang anak, hanya dipakai untuk kegiatan belajar. Dia membatasi penggunaan gadget dan internet pada anaknya.
Sany juga aktif memantau perkembangan belajar Rey dari grup WhatsApp yang diisi para orang tua siswa beserta wali kelasnya.
“Kalau ada tugas yang belum dibuat, guru mata pelajaran akan menyampaikan ke wali kelas dan akan meneruskannya ke grup itu.” kata Sany. “Saya sebagai orang tua terus pantau.”
Semua hal di atas adalah faktor penentu kesuksesan PJJ. Manajemen sekolah, guru, orang tua murid, dan murid itu sendiri, harus punya komitmen untuk mencapai sukses PJJ. Poin penting yang juga mendukung adalah peranti keras, peranti lunak untuk belajar, dan jaringan internet 4G/LTE Telkomsel yang stabil. Itu semua tidak bisa diraih dalam waktu cepat. Butuh waktu untuk membuat sistem ini bisa diterima dan diterapkan oleh murid hingga orang tua.

Belajar Jadi Semangat dengan Kuis

Di kelas Bahasa Indonesia-nya, Inggrid berupaya membuat suasana belajar menjadi aktif dengan membuat program kuis pakai Quizziz. Dengan platform kuis interaktif ini, suasana belajar jadi lebih menyenangkan.
“Setiap evaluasi akhir setelah mengajar, anak-anak lebih aktif, berlomba, karena jawaban dari murid yang jawab benar, dan punya poin paling tinggi, dia akan dapat urutan satu,” ungkap Inggrid.
Inggrid mempelajari Quizziz dari workshop yang diberikan Guru Penggerak Kemdikbudristek. Ia memperdalam keterampilan dengan nonton video tutorial di YouTube dengan jaringan 4G/LTE Telkomel yang stabil dan tidak ada buffering. Setelah nonton video, dia langsung mempraktikkan tutorial itu kepada sesama guru. Keesokan harinya, dia menggelar program kuis di kelas.
“Semangat belajar jadi naik gara-gara kuis begini,” kata Inggrid.
Rey, salah satu murid Inggrid, mengaku senang dengan adanya kuis bersama Quizziz. Ini metode belajar yang baru buatnya. Dia selalu ikut berlomba menjawab pertanyaan, yang pada akhirnya nanti akan memberikan sistem peringkat, tentang siapa yang bisa menjawab dengan benar dan paling cepat.
Metode kuis membuat perhatian murid menjadi lebih fokus kepada materi yang sedang diberikan. Meskipun berjauhan, aktivitas belajar tetap seru karena dibalut dengan permainan.