Komdigi Evaluasi Merger XL - Smartfren, Soal Spektrum Frekuensi dan Komitmen

11 Desember 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ismail, Plt. Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ismail, Plt. Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Digital akan melakukan evaluasi atas aksi korporasi merger XL Axiata dan Smartfren yang melahirkan entitas PT XLSmart Telekomunikasi Sejahtera Tbk, dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun.
ADVERTISEMENT
Plt. Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Ismail, berkata pihaknya akan melakukan evaluasi pada berbagai aspek aksi merger ini, termasuk penyelenggaraannya, aspek spektrum frekuensi, dan komitmennya.
Ketika ditanya apakah ada spektrum frekuensi yang harus dikembalikan dari XL Axiata dan Smartfren ke pemerintah, Ismail berkata; "Belum tahu."
Sejauh ini, Ismail dan Komdigi mengaku, belum menerima permohonan formal atas aksi merger XL Axiata dan Smartfren. Dia masih menunggu permohonan formal tersebut.
"Bagaimana mau direstui, permohonannya belum kami terima. Itu kan deal bisnisnya di mereka (XL Axiata dan Smartfren) tapi permohonan persetujuannya belum kita terima" kata Ismail, kepada sejumlah wartawan di Yogyakarta, Rabu (11/12).
XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Kode emiten untuk XLSmart di bursa efek Indonesia adalah EXCEL.
ADVERTISEMENT
Axiata Group Berhad (Axiata) dari Malaysia, dan kelompok konglomerat Sinar Mas dari Indonesia, akan menjadi pemegang saham pengendali bersama. Masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan membuat Axiata menerima hingga senilai US$475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima US$400 juta, beserta tambahan US$75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Vivek Sood, Group Chief Executive Officer Axiata Group, memaparkan kesepakatan merger XL dan Smartren. Foto: Aditya Panji/kumparan
Jumlah pelanggan XL dan Smartfren bila digabung akan mencapai 94,51 juta dan pangsa pasar sebesar 27%. XLSmart berharap, aset itu akan menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun (USD 2,8 miliar) dan EBITDA senilai lebih dari Rp 22,4 triliun2 (USD1,4 miliar).
ADVERTISEMENT
Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel. Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.
Selama proses integrasi berjalan, dua pihak yang terlibat memastikan transisi yang lancar bagi karyawan, pelanggan, dan mitra serta memberikan pembaruan secara rutin untuk meminimalkan gangguan layanan.
Reporter: Fadhil Pramudya