Komdigi Segera Pulihkan Jaringan di Lokasi Erupsi Gunung Lewotobi

18 November 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kondisi Pasar Boru dengan latar belakang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (17/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kondisi Pasar Boru dengan latar belakang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (17/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mempercepat pemulihan akses internet dan telekomunikasi pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, kementerian juga bakal mendirikan pusat informasi dan media bencana di lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil tinjauan langsung di lapangan, pemulihan akses komunikasi dan telekomunikasi harus segera dilakukan. Penguatan sinyal jaringan, akses internet dan data, hingga penambahan bandwidth sangat dibutuhkan dalam kondisi krisis bencana.
"Sesuai arahan Ibu Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, agar kami semaksimal mungkin melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai tugas dan fungsi Komdigi, termasuk pendampingan bagi seluruh korban terdampak bencana," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Komdigi, Prabunindya Revta Revolusi, dalam pernyataan resmi, Senin (18/11).
"Jadi selain komunikasi publik, maka infrastruktur telekomunikasi juga menjadi prioritas Komdigi. Dalam kondisi kritis seperti ini pertukaran informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan, jangan sampai terhambat," tambahnya.
Komdigi, kata Prabu, sudah koordinasi dengan para pemangku kepentingan, seperti BAKTI Komdigi, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI), operator seluler, hingga Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur untuk segera mempercepat pemulihan akses komunikasi dan telekomunikasi, khususnya di lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
Kolom asap keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari posko pengungsian Desa Lewolaga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (13/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Heronimus Lamawuran, mengatakan ada 12.987 jiwa pengungsi di enam posko lapangan. Karena kapasitas jaringan terbatas akibat bencana, komunikasi di lokasi pengungsian menjadi terhambat.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menyebabkan beberapa sarana telekomunikasi terdampak serius, seperti Base Transceiver Station (BTS) dan tower milik BAKTI, mengakibatkan kualitas jaringan di lokasi menjadi tidak stabil. Dari total menara BTS yang tersedia, hanya empat tower yang dapat beroperasi secara maksimal.
Ditambah, penumpukan massa di posko pengungsian membuat layanan komunikasi tidak memadai karena beban pada jaringan bertambah dan lalu lintasnya penuh. Oleh karenanya, Komdigi berharap operator seluler yang beroperasi di lokasi segera menguatkan jaringan, khususnya di dua desa utama: Desa Konga dan Bolumatang.
ADVERTISEMENT
"Untuk 32 unit perangkat akses internet BAKTI memang hanya satu yang rusak karena terdampak langsung oleh erupsi. Namun 31 lainnya juga mengalami gangguan akibat kondisi lapangan yang berdebu dan terpaksa dimatikan karena khawatir rusak oleh listrik yang mati-hidup," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan e-Government Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur, Petrus Robby Tulus.
"Delapan unit sudah dialihkan ke enam posko yang telah terbentuk untuk memaksimalkan akses komunikasi di lokasi tersebut, tapi kapasitasnya perlu ditambah,” tambahnya.
Sebelumnya, Gunung Api Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Minggu (3/11) malam WIT, dengan erupsi susulan masih terjadi dengan besaran fluktuatif hingga saat ini. Sebanyak 12.987 jiwa mengungsi dan kini terkonsentrasi di enam posko lapangan.