Kominfo Kebut Bangun 4.000 BTS di Wilayah Terluar Indonesia

31 Oktober 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johnny G Plate tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Johnny G Plate tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, telah memaparkan sejumlah target kerja kementeriannya selama lima tahun ke depan, salah satunya adalah membangun 4.000 BTS (Base Transceiver Station) tambahan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Pembangunan BTS ini juga mandat dari Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Soal target bangun 4.000 BTS, Kominfo berkata segera merampungkannya pada 2020. Detailnya, 500 BTS pada 2019 dan 3.500 BTS pada tahun depan.
“Target utama menyelesaikan 4.000 BTS di 2019 ini karena sudah ada arahan Pak Menteri di bulan Oktober ini,” jelas Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Anang Latif, saat ditemui di kantor Kominfo di Jakarta, Kamis (31/10).
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Anang Latif. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
“Digarapnya 500 di tahun ini, kita persiapkan untuk cepat menyelesaikan 3.500 di tahun 2020."
Anang menambahkan bahwa pembiayaan BTS akan ditanggung oleh dana Universal Service Obligation (USO), yang berasal dari kontribusi operator seluler dengan bobot 1,25 persen dari total pendapatan per kuartal, dan APBN.
Adapun keseluruhan BTS itu rencananya bakal dibangun dengan kemampuan jaringan 4G. Anang juga menyebut bahwa cakupan BTS-BTS itu nantinya akan berfokus kepada ketersediaan internet di desa-desa.
Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Saumlaki. Foto: Resnu Andika/kumparan
“Masing-masing desa satu. Daerahnya 50 persennya di Papua. Pokoknya Papua, sisanya tersebar di NTT (Nusa Tenggara Timur), Maluku, Maluku Utara, sebagian di Kepulauan Riau banyak, dan beberapa tersebar di provinsi lain,” jelas Anang.
ADVERTISEMENT
“Operator yang sekarang yang berminat baru tiga operator: Telkomsel, XL, Indosat. Kemarin Smartfren bersedia membangun daerah yang nanti fokus. Pembagiannya belum, desa sudah ada, distribusi operatornya nanti kita menunggu pertemuan dengan operator,” sambungnya.