Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan foto Presiden Kazakhstan, Qasym-Zhomart Tokayev, yang dilantik pada Maret lalu. Netizen menyadari ada yang jauh berbeda jika melihat wajah sang presiden dari foto para jurnalis dengan foto yang dipublikasi kantor kepresidenan.
ADVERTISEMENT
Ternyata, staf kepresidenan Kazakhstan ketahuan melakukan olah foto dengan Photoshop untuk wajah presiden barunya itu. Edit foto ini bukan cuma memperbaiki pencahayaan atau kontras, tapi sampai menghilangkan kerutan di wajah, agar tampak awet muda.
Hal itu diungkap oleh media Radio Free Europe yang menemukan kejanggalan pada foto resmi yang diunggah pemerintahan Kazakhstan, di mana tak ada kerutan pada wajah presiden berusia 65 tahun itu. Sementara foto hasil jepretan para jurnalis, masih terlihat kerutan di wajah.
Kejadian ini bukan sekali atau dua kali, tapi sepertinya presiden baru Kazakhstan memang punya hobi edit foto sampai mukanya mulus. Itu juga terlihat saat Tokayev bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow pada April 2019.
ADVERTISEMENT
Dalam foto yang dirilis oleh pemerintah Kazakhstan, wajah Tokayev tampak jauh lebih muda tanpa kerutan dan dagu yang kecil. Wajahnya sangat halus dan kencang.
Ada bukti lain yang menunjukkan kalau Tokayev memang suka edit foto. Dalam fotonya saat melakukan pertemuan dengan presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, wajah pemimpin Kazakhstan ini lebih tirus dan mulus.
Hal serupa terjadi lagi saat dia menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban. Kantor Staf Kepresidenan Hungaria mengunggah foto dari sudut agak berbeda, tapi kulit Tokayev tak sama seperti yang dirilis kantor kepresidenan Kazakhstan.
Ini bukan kali pertama orang dengan jabatan tertinggi di sebuah negara dituduh mengedit penampilan mereka. Pada 2017, Kim Jong Un pernah diduga hobi mengecilkan telinganya. Presiden Donald Trump juga pernah membangikan fotonya yang nampak lebih langsing dan tangannya terlihat lebih panjang.
ADVERTISEMENT
Platform berbagi foto Getty Images, telah mengetahui isu terkait foto wajah Presiden Kazakhstan Tokayev. Platform ini memutuskan untuk menghapus dua foto terkait karena menilai gambar ini jelas dimanipulasi atau tidak otentik.
"Integritas editorial adalah yang paling penting bagi Getty Images dan kami mengambil contoh manipulasi gambar dengan sangat serius," kata juru bicara Getty, kepada Motherboard. "Kami memiliki aturan ketat mengenai gambar editorial yang dimanipulasi atau tidak autentik dan standar ini berlaku untuk fotografer staf dan kantor pers pemerintahan —yang gambarnya terkadang kami berikan untuk pelanggan kami."
Olah gambar menjadi hal yang biasa di era digital. Namun, dalam kerja jurnalistik, ada batasan tertentu ketika melakukannya. Sebuah peristiwa harus tergambar apa adanya tanpa rekayasa yang mengaburkan fakta. Langkah ini diambil untuk menjaga kredibilitas konten berita, dan itu juga termasuk konten foto dan video.
ADVERTISEMENT