Kosmonot Aleksey Leonov Terbitkan Buku tentang Kematian Yuri Gagarin

17 Agustus 2017 4:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aleksei Lenovov (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Aleksei Lenovov (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kosmonot veteran Rusia yang juga merupakan penjelajah luar angkasa pertama, Aleksey Leonov, akan menerbitkan buku berisi dokumen dan grafik yang membuktikan penyebab sebenarnya kecelakaan udara yang merenggut nyawa kosmonot Yuri Gagarin.
ADVERTISEMENT
Leonov mengungkapkan buku ilustrasinya yang akan berjudul 'Man and Space', dan dijadwalkan terbit bersamaan dengan peringatan peluncuran satelit pertama. Buku tersebut berisikan tulisan, foto, dokumen dan laporan proyek kreatifnya.
Tak hanya itu, buku tersebut membahas kesimpulannya mengenai tewasnya Yuri Gagarin yang didukung grafik serta diagram.
"Satu-satunya pengecualian adalah saya berjanji untuk tidak menyebut nama pilot itu (yang tindakannya menyebabkan kecelakaan pesawat Gagarin - TASS). Ini masalah yang sangat rumit, terserah pemerintah untuk membuat keputusan," jelas Leonov dalam wawancara dengan kantor berita Rusia TASS.
Aleksei Lenovov (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Aleksei Lenovov (Foto: Wikimedia Commons)
Dilansir Antara, Kamis (17/8), Leonov menyebut dirinya sebgai satu-satunya saksi hidup tragedi 27 Maret 1968 tersebut, saat Yuri Gagarin dan pilot instruktur, Vladimir Seryogin meninggal dalam kecelakaan udara di Wilayah Vladimir saat menerbangkan jet latihan MiG-15UTI.
ADVERTISEMENT
Saat itu Leonov dan kosmonot-kosmonot lainnya melakukan terjun parasut sejauh 13 kilometer dari lokasi kecelakaan tersebut. Kemudian, dia memimpin salah satu subkomisi yang menyelidiki kejadian.
Buku Leonov berisi diagram dan dokumen yang terkait dengan kematian Gagarin berdasarkan penemuan dari penyelidikan bersama Akademi Udara Zhukovsky.
Model pesawat tersebut menjalani uji terowongan angin di departemen aerodinamika akademi itu. Tes tersebut memberikan bukti kuat yang mendukung teori Leonov.
Leonov menjelaskan pesawat itu terbang pada ketinggian 4.200 meter dengan kecepatan supersonik, melewati pesawat Gagarin pada jarak hanya 10-15 meter hingga menyebabkan (pesawat Gagarin) masuk ke dalam putaran.
"Semua orang mengatakan, "(Pesawat) mereka menukik." Untuk bisa menukik, pesawat harus melambat dengan tingkat kecepatan 350 kilometer per jam. Pada saat itu, mereka meluncur ke bawah dengan kecepatan 750 kilometer per jam. Itu adalah putaran yang dalam. Pesawat kemudian terbalik. Itu yang terjadi sesungguhnya," jelas Leonov.
ADVERTISEMENT
Di antara dokumen-dokumen yang akan diterbitkan adalah surat dari Mayor Jenderal Angkatan Udara, Anatoly Polsky kepada wakil ketua pertama komisi industri militer Soviet, Nikolai Stroyev, dengan laporan percakapan dengan pilot jet supersonik Sukhoi-15, yang mengaku telah menyimpang dari zona penerbangan yang diarahkan.
Leonov mengatakan bahwa Storyev telah melarangnya untuk mengungkit pertanyaan itu lagi. Storyev juga memperingatkan bahwa versi seperti itu akan menghancurkan kehidupan pilot.
Yuri Gagarin (Foto: Flicr/ITU Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Yuri Gagarin (Foto: Flicr/ITU Pictures)
Keterangan Leonov berbeda dengan versi resmi yang menyatakan pesawat MiG-15UTI terpaksa melakukan tikungan tajam karena adanya perubahan situasi mendadak dan menukik . Ada juga rumor tentang MiG-15 lain yang terbang terlalu dekat dengan pesawat Gagarin.
Beberapa orang menganggap catatan instruktur Seryogin tentang penerbangan MiG-15 terlalu pendek dan terjadi kesalahan teknis saat mempersiapkan pesawat Gagarin untuk penerbangan latihan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Jenderal Nikolai Kamanin, kepala program pelatihan kosmonot Soviet pertama, mengatakan dalam buku hariannya bahwa Leonov telah yakin sejak awal bahwa pesawat Gagarin jatuh karena turbulensi yang disebabkan oleh pesawat supersonik yang terbang melewatinya.