Kreator Ransomware Petya Minta Uang Tebusan Rp 3,4 Miliar

6 Juli 2017 16:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virus Ransomware. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Virus Ransomware. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Satu pekan yang lalu, sebuah ransomware baru dari varian Petya menyerang komputer-komputer di seluruh dunia. Berbagai perusahaan menjadi korbannya, dan dianggap lebih berbahaya dibandingkan ransomware WannaCry. Ketika serangannya mulai meredup belakangan ini, komplotan yang bertanggung jawab dalam menyebarkan program jahat tersebut akhirnya buka suara dan mengeluarkan pernyataan publik untuk pertama kali. Dilansir The Verge, dalam pesan yang tertera di layanan DeepPaste, si pembuat ransomware Petya menawarkan kunci untuk membuka enkripsi media penyimpanan atau hard drive dengan bayaran sebesar 100 bitcoin, atau setara Rp 3,4 miliar. Dalam pesan itu, terdapat sebuah file yang memiliki kunci khusus Petya, seakan hendak memperkuat bukti jika si pencipta ransomware tersebutlah yang menyampaikan pesan tersebut. Si peretas seakan ingin memperkuat bukti bahwa file-file korban masih bisa dikembalikan. Dalam pesan itu juga terdapat tautan yang mengantarkan ke 'chat room' di mana penyebar virus Petya akan mendiskusikan tawarannya.
ADVERTISEMENT
Petya memang bertugas mengunci dokumen korban yang ada di komputer lalu meminta tebusan berupa Bitcoin jika korban ingin dokumennya kembali. Virus itu menghapus beberapa file dalam tingkat boot, maka tidak mungkin bisa mengembalikan sistem yang terinfeksi sepenuhnya. Hingga saat ini belum diketahui apakah ada korban yang menerima tawaran tersebut. Kreator Petya sebelumnya telah mengosongkan dompet Bitcoin miliknya, yang memiliki 10 ribu dolar AS atau setara Rp 133 juta dari rangkaian serangan awal Petya. Belum diketahui kenapa sang kreator Petya baru meminta uang tebusan sekarang setelah serangannya berlangsung akhir Juni lalu. Perusahaan-perusahaan yang terinfeksi sendiri saat ini sebagian besar sudah mulai beroperasi secara normal kembali. Beragam spekulasi seputar sosok yang bertanggung jawab dan juga maksud dari serangan ini menjadi perbincangan hangat. Mulai dari Rusia yang dituduh menjadi dalang serangan itu, juga sebagai upaya pelemahan infrastruktur Ukraina ketimbang mencari uang dari dana tebusan.
ADVERTISEMENT